Kondisi ini bisa memicu peradangan, yang semakin memperparah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Riset juga menunjukan sirup jagung tinggi fruktosa dapat memicu nafsu makan yang turut meningkatkan risiko obesitas.
"Sirup jagung tinggi fruktosa juga berkontribusi terhadap diabetes, peradangan, trigliserida tinggi, dan sesuatu yang kami sebut penyakit hati berlemak non-alkohol," kata Dr. Hyman.
Tak hanya itu, sirup jagung tinggi fruktosa juga bisa menyebabkan sirosis atau rusaknya organ hati.
Apakah ada pemanis makanan yang menyehatkan?
Hyman merekomendasikan kita untuk menghindari sirup jagung sebagai pemanis makanan.
Sebaiknya, kita memilih makanan yang benar-benar mengandung pemanis alami, seperti buah-buahan.
Jika ingin mengonsumsi makanan kemasan, sebaiknya baca label kemasan terlebih dahulu.