“Padahal anak-anak wanitanya sudah menuju perawan, Ibu begitu bekerja keras sehingga melupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh anak-anak wanitanya ini, salah satunya adalah pakaian dalam,” ujar Soimah.
Soimah mengaku, saat itu hanya mempunyai dua pakaian dalam dan ia harus memakai secara bergantian bersama dengan ketiga kakaknya.
“Di rumah itu cuma ada dua, jadi kalo misalkan yang dua pakai, yang dua cuma pakai kayak kaos kutang, kaos dalam miniset tapi kain tipis,” kata Soimah.
Baca Juga: Sering Jadi 'Gong' Saat Makan, Ternyata Ini Efek yang Timbul Jika Seseorang Doyan Kulit Ayam
Bahkan, Soimah mengaku harus mengalah karena menurutnya yang lebih membutuhkan adalah sang kakak.
“Kalau pakaian dalam itu dijemur, kita berebut, siapa yang duluan (dapat) dia yang pakai,” kata Soimah.
Selain pakaian dalam, masa kecil Soimah juga harus berbagi handuk karena tak mampu untuk membeli.
“Handuk juga dari warna hijau jadi warna coklat ya ibaratnya, itu sampai sobek handuk satu buat bareng-bareng. Sampai baunya jamur ya tetap dipakai handuknya,” ujar Soimah.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul "Kini Hidup Bergelimang Harta, Soimah Sempat Alami Kesulitan Ekonomi hingga Rela Gantian Pakaian Dalam dan Bertahan dengan Satu Handuk yang Usang"