Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Aksi Wawancara Kursi Kosongnya Berujung Pelaporan Polisi Lantaran Dianggap Menghina Jokowi dan Kurang Baik Bagi Generasi Bangsa, Najwa Shihab Tegaskan Siap Diperiksa

Hanifa Qurrota A'yun - Rabu, 07 Oktober 2020 | 09:00
Aksi Najwa Shihab wawancarai kursi kosong untuk sindir menteri Terawan
YouTube Narasi TV

Aksi Najwa Shihab wawancarai kursi kosong untuk sindir menteri Terawan

Ia kemudian menyampaikan, dirinya mendengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dan meminta pelapor membawa persoalan ini ke Dewan Pers."Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu,"Lebih lanjut Najwa Shihab lantas menjelaskan bila video tersebut bisa terjadi dimana saja.

"Faktor-faktor itulah yang mendorong saya membuat tayangan yang muncul di kanal Youtube dan media sosial Narasi," kata dia.Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi.

"Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu mengembangkan pendapat umum dan melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum," ucap dia.

Baca Juga: Berani Pacari Putri Kesayangan Ulama Kondang Indonesia, Ibrahim Assegaf Dulu Harus Berusaha Keras Penuhi Persyaratan Quraish Shihab Supaya Bisa Dapat Restu Nikahi Najwa Shihab

Baca Juga: Berniat Nikahi Gadis Kyai Kondang yang Masih Perawan di Usia 20 Tahun, Suami Najwa Shihab Langsung Dapat Peringatan Quraish Shihab : Langsung Diancam Sama Bapaknya Sependek ingatan saya, treatment kursi kosong ini belum pernah dilakukan di Indonesia, tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang.

Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012, di antaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word.Pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC.Hal serupa juga dilakukan Kay Burley di Sky News ketika Ketua Partai Konservatif James Cleverly tidak hadir dalam acara yang dipandunya," tutupnya.

Sebelumnya, dilansir dari Wartakota, Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu Silvia Devi Soembarto membenarkan pihaknya akan melaprkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya terkait wawancara kursi kosong yang dilakukannnya.

"Pelaporan akan kami lakukan, karena secara tidak langsung Najwa Shihab sudah mendiskreditkan Presiden Jokowi melalui pembantunya Menteri Kesehatan Terawan," kata Silvia, Senin (5/10/2020).Selain itu kata Silvia, Najwa Shihab membuat narasi parodi di acara itu."Dan acara itu ditonton 269 Juta rakyat Indonesia. Tentunya ini kurang baik bagi generasi dan masyarakat kita," kata Silvia.

Baca Juga: Bukan Mei Atau Juni, Najwa Shihab Prediksi Pandemi Corona Akan Berakhir, 'Agak Mustahil!'

Baca Juga: Beberkan Karakter Asli Najwa Shihab, Ternyata Sang Supir Tak Jarang Dibuat Ketar-ketir: Kalau Ketahuan Pasti DimarahiSebagai Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu, kata Silvia, sudah sewajarnya pihaknya menjaga Presiden Jokowi bagi pihak-pihak yang akan mendiskreditkannya.

Karenanya pelaporan akan kami lakukan ke Polda Metro Jaya, Selasa besok," ujarnya.Untuk pasal pelaporan yang akan diterapkan, kata Silvia, pihaknya akan berkonsultasi dahulu dengan kepolisian saat pelaporan Selasa besok.

"Juga alat bukti apa yang kami bawa, besok saja semuanya kami jelaskan," kata Silvia.Aksi Najwa Shihab saat mewawancarai kursi kosongSaat tengah membawakan acara Mata Najwa, Najwa Shihab terlihat berbincang dengan sebuah kursi kosong disampingnya.

Source : SriwijayaPost.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x