Resesi Ekonomi Bukan Untuk Ditakuti, Belajar Prihatin Jadi Cara Untuk Selamatkan Keuangan di Tengah Badai Resesi
GridHITS.id - Belajar prihatin nampaknya jadi salah satu cara untuk selamatkan keungan di tengah badai resesi.
Baru-baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali memberi sinyal pertumbuhan ekonomi akan minus pada kuartal III mendatang.
Pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi sebanyak dua kali berturut-turut lantaran pada kuartal II yang lalu, kinerja perekonomian RI telah mencatatkan kontraksi hingga minus 5,23 persen.
Dengan demikian, RI bakal masuk ke definisi resesi secara teknis. Sri Mulyani mengatakan, perekonomian pada kuartal III mendatang bakal minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.
Selain itu, Bendahara Negara itu juga mengungkapkan, beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menopang kinerja perekonomian RI sangat berat dan terancam resesi.
Melansir Forbes, (15/7/2020), resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Selama resesi, ekonomi berjuang, orang kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun.
Di tengah situasi perekonomian saat ini dan kemungkinan resesi, masyarakat diimbau untuk lebih bijak mengelola keuangannya.