Follow Us

Tanpa Tedeng Aling-aling, Ekonom Ini Sebut Pelonggaran PSBB Justru Berdampak Buruk Pada Ekonomi : Makin Lama Recovery-nya

Saeful Imam - Sabtu, 12 September 2020 | 21:05
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya untuk tidak keluar kota di saat PSBB ketat dilaksanakan.
Industri.co.id

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya untuk tidak keluar kota di saat PSBB ketat dilaksanakan.

Tanpa Tedeng Aling-aling, Ekonom Ini Sebut Pelonggaran PSBB Justru Berdampak Buruk Pada Ekonomi : Makin Lama Recovery-nya

GridHITS.id - Ekonom ini sebut pengetatan PSBB justru berdampak positif pada ekonomi dan kita bisa hindari resesi.

Bahasan ini mengemuka saat ada rencana DKI Jakarta menerapkan PSBB Total mulai Senin, 14 September 2020.

Meski begitu, kepastikan PSBB ini masih terus dirumuskan dan baru diputuskan besok pada pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: PSBB Total Bakal Diberlakukan, El Rumi Ketar-ketir Pendidikannya Turut Terancam : Yang Aku Khawatirin Bukan di Indonesianya

Baca Juga: Jakarta Kembali Terapkan Akan PSBB Total, Cinta Laura Ungkap Kesedihan Karena Tak Bisa Sambangi Sang Ayah di Bali

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali memperketat pemberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Langkah tersebtu diambil muntuk menekan angka penularan PSBB di kawasan DKI Jakarta yang meningkat tajam beberapa hari terakhir.

Ekonom Institute for Development of Refrom on Economics (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, langkah Anies menarik tuas 'rem darurat' itu diperlukan untuk mengurangi risiko resesi terjadi secara berkepanjangan hingga tahun 2021 mendatang.

Sebab sebut dia, perekonomian tidak menunjukkan adanya perbaikan ketika pemerintah daerah memutuskan untuk memperlonggar PSBB pertengahan Agustus lalu.

"Eksperimen dengan pelonggaran PSBB ternyata berdampak lebih buruk bagi ekonomi, makin lama recovery-nya kalau diperlonggar. Lebih baik ekonomi terkoreksi jangka pendek, kemudian bisa rebound di akhir tahun dan survive dari resesi di 2021," ujar Bhima ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Namun demikian, pengambilan keputusan tersebut memiliki risiko yang besar.

Source : kompas

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya

Latest