Follow Us

Seorang Pasien Terinfeksi Virus Corona 2 Kali dalam Jangka Waktu 48 Hari, Begini Studi Kasusnya

Rachel Anastasia Agustina - Senin, 31 Agustus 2020 | 13:25
Ilustrasi pasien.
Freepik

Ilustrasi pasien.

"Itu tidak memberi informasi apa pun kepada kami berkenaan dengan generalisasi dan fenomena ini," imbuhnya seperti dilansir Science Alert, Senin (31/8/2020).

Pria berusia 25 tahun itu pertama kali dinyatakan positif Covid-19 pada pertengahan April setelah mengembangkan gejala khas seperti sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, mual, dan diare.

Dalam 10 hari, gejalanya sembuh dan dia dinyatakan negatif dari infeksi SARS-CoV-2. Pada akhir Mei, dia kembali demam, sakit kepala, pusing, batuk, mual, dan diare.

Dalam seminggu, kadar oksigen dalam darahnya turun dan harus dirawat di rumah sakit karena membutuhkan bantuan oksigen.

Baca Juga: Pantas Angka Positif Terus Meroket! Virus Corona Tipe G yang 10 Kali Lebih Menular Sudah Terdeteksi di Tanah Air, Tetap Waspada

Baca Juga: Catat! Bioskop Justru Bisa Jadi Sarana Efektif Tangkal Corona Hingga Akan Dibuka Kembali, ini Penjelasan Jubir Covid-19

Akhirnya, 48 hari setelah dia positif terinfeksi Covid-19 yang pertama, dia kembali terinfeksi virus corona. Dia dinyatakan positif Covid-19 untuk kedua kalinya.

Para peneliti menganalisis genom virus corona pada sampel pertama dan kedua. Hasilnya, ada perbedaan pada beberapa gen yang disebabkan oleh mutasi alami.

Temuan itu menyebut pasien terinfeksi dua kali, dengan dua jenis virus corona yang sedikit berbeda dan menyebabkan infeksi berkepanjangan.

Ini dapat menunjukkan bahwa paparan virus corona tidak memberi kekebalan 100 persen.

"Namun penting untuk dicatat, frekuensi fenomena semacam itu tidak ditentukan oleh studi kasus tunggal," tulis mereka.

"Ini mungkin mewakili kasus langka."

Source : Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular