5 Fakta Terbaru Mobil Ambulans yang Bawa Pasien Sekarat Dihalang-halangi Mobil Kijang, Korban Meninggal karena Telat Mendapatkan Penanganan
GridHITS.id - Kejadian miris terjadi kemarin saat mobil ambulans yang bawa pasien kritis dihalangi mobil kijang biru, hingga nyawa pasien di dalamnya tak tertolong karena telat mendapatkan penanganan.
Ini jelas menjadi kabar buruk sekaligus contoh yang tak pantas ditiru di jalanan.
Sebab, mobil ambulans adalah salah satu kendaraan yang harus diprioritaskan melaju di jalan, hingga kendaraan di depannya harus menepi dan memberikan jalan atau ruang, bahkan dalam kondisi macet sekalipun.
Berikut fakta-fakta tentang mobil ambulans yang dihadang mobil kijang biru, hingga penumpang di dalamnya jadi korban.
1. Mobil Ambulan dikawal Motor
Unggahan status di akun Facebook bernama Fauzi, yang belakangan diketahui adalah seorang relawan pengawal ambulans, menjadi perbincangan hangat warganet.
Dalam statusnya, Fauzi menceritakan soal aksi seorang pengendara mobil Kijang yang diduga menghalangi secara sengaja ambulans yang dikawalnya dari Puskesmas Leles menuju RSUD dr Slamet, Garut.
Dalam statusnya, Fauzi menyebut kendaraan tersebut dengan sengaja malah mengajak balap ambulans yang dikawalnya sehingga ambulans tidak bisa menyalip kendaraan itu sampai beberapa kilometer.
2. Bawa Pasien Anak yang Sekarat karenaTerjatuh
Hingga pasien di dalam ambulans yang diketahui seorang anak yang kondisinya kritis karena pecah pembuluh darahnya meninggal dunia tidak lama setelah tiba di RSUD dr Slamet, Garut.
3. Mobil Ambulans Bawa Pasien Anak Dihalangi Mobil Kijang Biru
Muhammad Fauzi (20), pemilik akun Facebook yang pertama kali mengunggah kisah tersebut, saat dihubungi wartawan, Minggu (16/8/2020), menceritakan, pada Jumat (14/8/2020), dia pulang dari Bandung menuju Garut menggunakan sepeda motor.
Baca Juga:Leher Tersayat Benang Gelasan Layangan Saat Mengendarai Motor, Pengemudi Motor Kawasaki ini Tewas
Saat melintas di Leles, dirinya melihat ambulans dari Puskesmas Leles yang akan ke rumah sakit membawa pasien gawat darurat hingga Fauzi pun langsung mengawal kendaraan tersebut.
"Awalnya perjalanan normal, kendaraan lain memberi jalan ambulans," katanya.
Namun, begitu sampai di kawasan Tutugan Leles, ada mobil Kijang yang menghalangi laju ambulans.
Fauzi pun meminta agar pengemudi ambulans tersebut memberi jalan dengan menepi sebentar.
Namun, pengemudinya tetap tidak mau memberi jalan.
"Dia keukeuh enggak mau ngasih jalan," katanya.
Karena tak mau memberi jalan, mobil ambulans yang dikawal Fauzi tidak bisa melaju cepat.
Ambulans baru bisa mendahului kendaraan tersebut di kawasan Tarogong atau beberapa kilometer terhalang kendaraan tersebut setelah dirinya terus meminta mobil tersebut memberi jalan.
4. Lakukan Provokasi
Selama perjalanan, mobil kijang biru selalu memprovokasi seolah-olah mengajak balap.
Padahal, mobil ambulans itu sedang buru-buru melaju ke rumah sakit, hingga mobil ambulans pun tak dapat memacu kendaraan dengan optimal.
Meski akhirnya memberi jalan,menurut Fauzi, mobil Kijang tersebut langsung menempel di belakang mobil ambulans.
Ambulans dan mobil Kijang itu baru berpisah di Bundaran Alun-alun Tarogong.
Mobil Kijang berbelok ke Jalan Suherman, sedangkan ambulans berbelok ke Jalan Cimanuk.
"Saat tiba di RSUD, pasiennya saya lihat masih ada (belum meninggal), sempat ditangani petugas juga," katanya.
5. Kesaksikan pengemudi ambulans yang dihalangi mobil kijang biru
Dihubungi terpisah lewat ponselnya, Damis Sutendi, pengemudi ambulans Puskesmas Leles yang membawa ambulans yang diceritakan oleh Muhammad Fauzi dalam akun Facebook-nya, membenarkan cerita yang disampaikan Fauzi.
Damis mengaku, saat itu dirinya memang tengah membawa pasien gawat darurat, yaitu seorang anak berusia sekitar 5-6 tahun yang kondisinya koma setelah mengalami pendarahan di kepala karena terjatuh.
Makanya, anak itu langsung dirujuk ke RSUD dr Slamet, Garut, oleh petugas Puskesmas Leles.
"Sejak keluar Puskesmas memang sudah dikawal oleh relawan yang biasa mengawal," katanya.
Menurut Damin, insiden dengan mobil Kijang yang tidak memberi jalan terjadi di kawasan Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi.
Mobil Kijang tersebut malah terus tancap gas meski relawan yang mengawal telah memintanya untuk memberi jalan untuk ambulans.
"Dia malah di depan terus walau relawan yang mengawal pakai motor sudah minta jalan," katanya.
Menurut Damis, mobil Kijang tersebut akhirnya memberikan jalan di kawasan Tarogong setelah relawan memepet kendaraan tersebut hingga ke pinggir jalan.
6. Mobil Ambulans Telat Datang ke Rumah Sakit
Akibat ulah pengemudi tersebut, menurut Damis, setidaknya dia kehilangan waktu lima menit untuk sampai ke RSUD dr Slamet, Garut.
"Biasanya cuma 10 menit sampai ke RSU, kemarin mah sampai lebih dari 15 menit," katanya.
7. Pasien Meninggal Dunia
Damis mengakui, pasien yang dibawanya memang akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa menit di RSUD dr Slamet, Garut.
Makanya, Damis sangat menyesali aksi pengguna jalan yang tidak memberi jalan untuk ambulans yang membawa pasien darurat.
"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," katanya.
Disarikan dari Artikel Kompas.com dengan judul "Ambulans di Garut Bawa Anak Kritis Dihalangi Mobil Kijang, Pasien Meninggal"