"Ya refleks down mental saya. Seharusnya kalau memang ada yang salah, saya kan bisa dihubungi jam 9-10 pagi setelah rapid test yang semula nonreaktif keluar," jelasnya. Penjelasan Unair Universitas Airlangga ( Unair) merespons keluhan calon peserta UTBK Daffa Dzaki terkait hasil rapid test Covid-19.
Juaidi Khotib mengatakan, alat rapid test setiap peserta tetap dipantau selama 30 menit setelah hasilnya diserahkan kepada peserta.
"Jadi meski di brosur tulisannya hasil bisa keluar 10 menit, tapi petugas tetap mengamati sampai 30 menit kemudian. Dan ternyata, ada satu peserta yang memang setelah 30 menit itu reaktif. Jadi tidak sengaja ditukar," kata Junaidi saat dihubungi, Rabu (8/7/2020). Menurut Juaidi, dokter telah berkomunikasi dengan Daffa terkait hal itu.
Panitia ujian juga telah menjelaskan bahwa Daffa bisa mengikuti ujian pada gelombang berikutnya.
"Kami sudah berkomunikasi dengan yang bersangkutan untuk isolasi mandiri dan bisa melakukan reschedule jadwal ujian," ujarnya.
Kata Junaidi, saat ini Daffa sudah bisa menerima hasil tersebut.
Bahkan pihak keluarga sudah mendatangi Unair.
Juaidi berpesan agar calon peserta itu melakukan isolasi mandiri dan menjaga imun tubuh.
Sehingga nantinya dapat mengikuti UTBK gelombang dua seperti yang sudah dijadwalkan.
"Jaga kondisi kesehatan dan pola makanan sehat, multivitamin serta mematuhi pola hidup bersih. Saya yakin kalau seperti itu setelah 14 hari yang bersangkutan bisa mengikuti ujian," jelasnya.
Tetap bisa ikut ujian Juaidi menambahkan, peserta yang mendapat hasil reaktif berdasarkan rapid test tak berarti gagal mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Sejauh ini, terdapat 28 peserta yang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test Covid-19 dari 580 orang dalam tiga hari terakhir.