Garam juga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh untuk membuat bahan kimia yang disebut asam hipoklorit, yang ditemukan dalam pemutih dan diketahui dapat membunuh virus, kata para peneliti.
"Kami sekarang sedang mencoba untuk menguji intervensi air garam pada mereka yang punya gejala atau dikonfirmasi Covid-19, dan berharap itu akan terbukti menjadi langkah yang berguna untuk mengurangi dampak dan menyebar infeksi.
"Ini hanya membutuhkan garam, air, dan beberapa pemahaman tentang prosedur berkumur, jadi harus, jika terbukti efektif, hal ini mudah dan murah untuk diterapkan secara luas." ujar Profesor Aziz Sheikh, Direktur Usher Institute di Universitas Edinburgh.
Setelah itu mereka melakukan percobaan pada orang dewasa yang tinggal di Skotlandia dengan gejala Covid-19 dan yang baru-baru ini sudah menerima tes positif virus corona.
Hasil dari penelitian pun akhirnya keluar, di mana berkumur dengan air garam memang bisa menurunkan gejala Covid-19 ringan.
Di mana orang-orang dengan gejala Covid-19 ringan akan merasakan infeksi saluran pernapasan serta batuk dan pilek.
Studi sudah diterbitkan tahun lalu saat pertama kali virus corona menyerang, di mana 93 persen orang mengatakan berkumur dengan air garam dalam mengurangi gejala mereka.
Serta kemungkinan untuk menularkan kepada anggota keluarganya menurun sebanyak 35 persen.
Sehingga para peneliti pun sepakat bahwa terapi kumur air garam ini akan memberikan manfaat yang sama untuk orang-orang yang terinfeksi gejala ringan virus corona.