Ketika krisis keuangan melanda Indonesia tahun 1998, Nurul memutuskan keluar dan membuat usaha sendiri.
Usaha pertamanya adalah Rocket Chicken dengan potensi pasar ekonomi menengah bawah yang berbeda dengan usaha sebelumnya yang menyasar pasar menengah atas, dan dalam waktu setahun telah memiliki 83 mitra [1].
Pada 21 Februari 2010, Nurul lantas mendirikan usaha sendiri dengan nama Rocket Chicken di Jalan Wolter Monginsidi, Semarang.
Beragam paket makan yang ditawarkan Rocket Chicken, mulai dari paket ayam goreng, nasi, es lemon tea dengan harganya Rp 6.000, sampai paket chicken steak dan es lemon tea dengan Rp 8.000.
Dalam kurun waktu 2 tahun gerai Rocket Chicken menjadi lebih dari 100 unit, enam unit di antaranya dimiliki oleh Nurul sendiri, yakni dua gerai di Jawa Tengah, serta dua gerai lagi di Jawa Timur.
Dari enam gerai tersebut, Nurul mempekerjakan 84 karyawan.
Ia juga memiliki 12 petugas kontrol, serta 13 karyawan di kantor Rocket Chicken.
Dari enam gerai tersebut, Nurul bisa menghasilkan omzet sebesar Rp 90 juta per bulan.
Nurul juga memiliki sumber pendapatan dari biaya royalti yang harus dibayar mitranya tiap bulan sebesar Rp. 100 Juta.
Usaha restonya makin meroket. Konon, saat ini dia punya 650 usaha resto.