Kemudian ada Bulan Maret, nilai tagihannya hanya Rp 921.067.
Pada Bulan April, nilai tagihannya sebesar 1.218.912. Kemudian tagihan pada Bulan Mei naik drastis menjadi Rp 20.158.686.
Belakangan, Teguh mengetahui bahwa ada kebocoran daya reaktif (kVarh) yang membuat tagihan itu meningkat tajam.
Kebocoran daya reaktif itu disebabkan oleh alat berupa kapasitor yang sudah rusak dan tidak berfungsi lagi.
Kebocoran daya reaktif itu terdeteksi setelah meteran listrik diganti ke meteran digital.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PLN Tawarkan Pelanggan yang Tagihannya Capai Rp 20 Juta Mencicil"