Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Heboh Berita Soal Tes PCR Tak Akurat karena Tak Mampu Deteksi Virus Corona dan Hanya Deteksi Antibodi, Ini Penjelasan Ahli

Hanifa Qurrota A'yun - Minggu, 07 Juni 2020 | 05:00
Ilustrasi corona virus
shuttershock

Ilustrasi corona virus

Baca Juga: Karena Pasien Tak Jujur, Lebih dari 50 Tenaga Medis RSUP Dr Sardjito Kena Tulah, Ini Hasil Swab-nya

“RNA yang dideteksi oleh PCR bisa dari virus hidup, bisa juga dari virus yang sudah mati. Mengapa? Karena materi genetik memang masih ada beberapa saat setelah virusnya mati,” ujar dia.

Benarkah jika rapid test reaktif bisa dianggap hasilnya pasti positif Covid-19? Informasi lain yang menurutnya juga tidak tepat adalah keterangan terkait rapid test yang menyebut:

“Jika antibodi muncul/reaktif dianggap ada virus atau bakteri.. Tapi gak tau itu virus/bakteri apa.. Itu sudah dianggap hasilnya positif”. Tonang mengatakan, informasi itu juga salah.

“Antibodi terhadap suatu virus tentu timbul karena tubuh terinfeksi virus tersebut. Hasilnya disebut reaktif karena antibodi adalah hasil reaksi tubuh terhadap infeksi virus tersebut,” kata Tonang.

“Jadi rapid test itu memiliki probe yang menangkap hanya protein dengan susunan asam amino tertentu. Tentu dipilih susunan yang sekhas mungkin. Meskipun tadi ada beberapa virus yang memang sangat mirip seperti SARS dan MERS-CoV,” papar Tonang.

Tonang juga mengatakan, pemerikaan rapid test harus melihat latar belakang riwayat kesehatan, kondisi gejala, agar hasilnya makin akurat.

Benarkah yang menderita flu hasil rapid test pasti akan menunjukkan positif? Tonang juga meluruskan narasi yang menyebutkan bahwa orang yang menderita flu, jika menjalani rapid test hasilnya kemungkinan positif karena akan terdeteksi antibodinya.

“Memang masih ada kemungkinan cross-reaction dengan virus lain, tapi yang sangat mirip dengan Covid, yaitu SARS dan MERS-CoV. Yang memang dalam satu sub-genus sehingga banyak kemiripan diantara ketiganya,” ujar Tonang.

Terakhir, informasi yang menurutnya tidak tepat adalah informasi yang mengatakan bahwa tidak ada yang meninggal hanya karena virus corona.

Tonang menjelaskan, ada pasien Covid-19 yang meninggal dengan riwayat komorbid. Di India, tercatat angkatanya mencapai 71 persen.

Artinya, ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia tanpa komorbid atau penyakit penyerta.

Source : KOMPAS.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x