Follow Us

Heboh Berita Soal Tes PCR Tak Akurat karena Tak Mampu Deteksi Virus Corona dan Hanya Deteksi Antibodi, Ini Penjelasan Ahli

Hanifa Qurrota A'yun - Minggu, 07 Juni 2020 | 05:00
Ilustrasi corona virus
shuttershock

Ilustrasi corona virus

Heboh Berita Soal Tes PCR yang Tak Mampu Deteksi Virus Corona Hingga Disebut Hanya Deteksi Antibodi, Ini Penjelasan Ahli

GridHits.id - Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebut bahwa Polymerase Chain Reaction ( PCR) akan memberikan hasil tes positif jika ada virus baik itu mati atau hidup, tetapi tidak bisa menunjukkan jenis virusnya, termasuk virus corona.

Informasi itu salah satunya diunggah oleh akun Chici Rahmadhani pada 27 Mei 2020 dan telah dibagikan ulang oleh lebih dari 480 akun.

Selain soal PCR, unggahan ini juga menyebutkan sejumlah informasi mengenai rapid test. Selengkapnya, berikut narasi yang beredar:

Baca Juga: Sebelumnya Menangis Saking Senangnya Dapat Bantuan, Kini Wali Kota Risma Naik Darah Saat Bantuan Mobil PCR untuk Surabaya Dialihkan ke Daerah Lain: Kalau Mau Boikot, Bukan Begitu Caranya

Baca Juga: Kembali Jadi Angin Segar! Indonesia Sudah Bisa Produksi Alat Test PCR Untuk Atasi Virus Corona dan Tak Perlu Impor Lagi

Rapid tes itu cek darah.. sedangkan covid-19 gak masuk ke darah. Rapid tes cuma cek antibodi reaktif / muncul atau non reaktif.. Bukan cek virus. Jika antibodi muncul/reaktif dianggap ada virus atau bakteri.. Tapi gak tau itu virus/bakteri apa.. Itu sudah dianggap hasilnya positif.

Orang flu kalo ikut rapid tes hasilnya kemungkinan positif karena antibodinya muncul..Jadi hasil rapid tes positif blm tentu kena corona. Itu hanya menunjukkan antibodinya reaktif/muncul.

PCR tes pun hanya menunjukkan keberadaan/adanya virus tp gak bisa tunjukkan itu virus apa dan juga gak bs membedakan antara virus hidup dan virus mati akibat sdh di bunuh sama antibodi kita.

Tes PCR akan memberikan hasil positif jika ada virus, entah itu virus hidup atau virus mati.. Gak ada yang meninggal disebabkan MURNI HANYA krn virus corona.. Disebabkan krn terlalu bnyk bermacam² virus yg ada dlm tubuh shg antibodi kalah dan tidak mampu kalahkan virus yg terlalu bnyk dan bermacam² itu..

Jika ada ribuan yg meninggal itu menunjukkan sebelum adanya covid-19 banyak ribuan org sdh terjangkit virus.. Sehingga ketika kena covid kondisi semakin parah.. antibodi gak ngatasi lagi.. Jadi kemungkinan yg kata media bertambah bnyk yg kena diliat dari hasil rapid tes itu belum tentu kena covid-19.

Source : KOMPAS.com

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya

Latest