Dekan Fakultas Teknik UI (FTUI) Hendri D.S. Budiono mengatakan, proses uji klinis ini memakan waktu lebih lama.
Pasalnya, pihaknya harus menunggu kepastian protokol uji dari Kementerian Kesehatan terkait multimode ventilasi COVENT-20, mode Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), dan mode Continuous Mandatory Ventilation (CMV).
MengutipKompas.com, 19 Mei 2020, Ketua Tim Ventilator Basari menyebut bahwa COVENT-20 telah dinyatakan lulus uji produk untuk mode ventilasi CMV dan CPAP di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) pada April 2020 lalu.
Selain itu, telah dilakukan pula uji praklinis pada hewan di Animal Facility IMERI FKUI.
Inovasi ventilator buatan UI tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ventilator di rumah sakit seluruh Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19 ini.
6. Alat deteksi corona buatan ilmuwan Jabar akan diproduksi
Dua alat baru deteksi corona yang dibuat oleh para ilmuwan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) disebut akan diproduksi Mei-Juni 2020 untuk validasi.
MengutipKompas.com, 18 Mei 2020, menurut Ketua Tim Riset Diagnostic Covid-19 Unpad Muhammad Yusuf, kedua alat tersebut telah tervalidasi di laboratorium.
Namun, masih memerlukan validasi ke sampel asli virus setelahethical clearance dan didampingi patologis klinis.
Berdasarkan rencana, pada Mei-Juni 2020, tim akan melengkapi fasilitasassembly rapid test dan produksibatch 1 sebanyak 2.000 kit.
Jika semuanya berjalan baik, pada Juli 2020 akan diproduksi 10.000 kit.
Kemudian, selanjutnya 50.000 kit per bulan.