Geram Lantaran Jadi Otak penolakan Jenazah Perawat yang Terinfeksi Corona, Warga Setempat Lakukan Hal Ini Pada Ketua RT Sewakul
GridHits.id - Belum lama ini publik digegerkan oleh berita penolakan jenazah perawat.
Penolakan terseut terjadi lantaran sang perawat dinyatakan terinfeksi virus corona.
Warga dikampung halamanya mengaku keberatan jika jenazah tersebut dimakamkan di desa mereka yang terletak di Siwarak, lingkungan Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat.
Pemakaman harus dialihkan karena ada penolakan dari sekelompok warga setempat, sebelum jenazah tiba di TPU Siwarak.
Padahal pemakaman jenazah korban corona dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat.
Namun penolakan tetap terjadi dan akhirnya jenazah perawat tersebut dimakamkan didaerah lain.
Sontak ketua RT pun kebanjiran cacian pedas dan bully-an dari warganet.
Sosoknya pun kini menjadi sorotan warganet.
Tak hanya itu, kehebohan juga tampak terjadi di dunia nyata.
Kediaman ketua RT tersebut tampak banjir dengan berbagai karangan bunga.
Karangan bunga tersebut berisi sindirian hingga kalimat-kalimat menohok atas tindakan kurang pantas yang dilakukannya.
Ini jelas pukulan telak dan menjadi musibah baru pagi pak RT.
Hal tersebut dibagikan oleh akun Facebook Eris Riswandi pada Minggu (14/4/2020).
Karangan bunga terlihat terjejer disekitaran rumah pak RT tersebut.
"Rumah Pak RT di Peeeeeenuhi karangan bunga dikirim dari berbagai instansi seluruh Indonesia. Yang isinya adalah
TURUT BERDUKA CITA, ATAS MENINGGALNYA HATI NURANI BAPAK RT YANG MENOLAK PENGUBURAN JENAZAH NURIA KURNIASIH.
Beliau mengorbankan nyawanya untuk para korban covid-19, tapi perlakuan Pak RT ini sungguh memprihatinkan," tulis pemilik akun tersebut dalam keterangan foto yang dibagikannya.
Karangan bungan tersebut terlihat dikirim oleh beberapa organisasi ikatan perawat.
Tertulis sebuah kalimat yang menjadi sorotan dalam karangan bunga itu.
"Turut berdukacita atas matinya hati nurani dan rasa kemanusiaan".
Unggahan tersebut mendapatkan banyak respon dari warganet yang turut menyayangkan kejadian tersebut.
Namun, disisi lain warganet juga bersyukur lantaran oknum yang diduga "otak" dari penolakan jenazah tersebut telah diamankan pihak kepolisian.
Karangan bungan tersebut terlihat dikirim oleh beberapa organisasi ikatan perawat.
Tertulis sebuah kalimat yang menjadi sorotan dalam karangan bunga itu.
"Turut berdukacita atas matinya hati nurani dan rasa kemanusiaan".
Unggahan tersebut mendapatkan banyak respon dari warganet yang turut menyayangkan kejadian tersebut.
Namun, disisi lain warganet juga bersyukur lantaran oknum yang diduga "otak" dari penolakan jenazah tersebut telah diamankan pihak kepolisian.