Hal itu dilakukan oleh sangwali kotaketika dirinya akan ditangkap di Tantara, Peru.
Dikatakan, Jamie dalam kondisi mabuk berat ketika penegak hukum mendatanginya.
Hanya saja, tidak dijelaskan lokasi Jamie dan rekan-rekannya saat mabuk dan sampai ada peti mati yang digunakan untuk pura-pura mati.
Setelah kepergok melanggar jam malam tersebut, pejabat publik ini ramai mendapatkan kritikan.
Ia dianggap menganggap remeh virus corona sampai nekat tidak menerapkan standar keselamatan yang ada.
Tantara, begitu juga dengan tempat lainnya di seluruh Peru, secara resmi memberlakukan lockdown dari pemerintah pusat 66 hari lalu.
Namun, warga lokal yang marah mengungkapkan, Jamnie hanya memenuhi aturan itu selama delapan hari. Setelah itu dia mengabaikannya.
Dia menjadi sasaran kemarahan warganya dalam pertemuan kota pada 9 Mei. Bahkan, pejabatnya menyerang balik ketika Jamie memberi pembelaan.
Tak cuma itu, ia dituding gagal memberlakukan pemeriksaan agar warga luar tidak bisa masuk ke Tantara.