Dia merasa melakukan hal yang benar untuk membesarkan anak dengan langkah tersebut.
Laura yang sekarang menjadi ibu rumah tangga berkata, “Saya ingin mendorong lebih banyak ibu untuk merawat anak-anak mereka, berapa pun usianya. Putra-putra saya dalam kondisi kesehatan yang sangat baik dan kami memiliki ikatan khusus karena ini. Saya pikir batasan menyusui anak saya itu sampai 8 tahun tapi jika mereka masih menginginkan, saya tidak akan menghentikan mereka."
Laura tidak ingin bangun tidur pada suatu pagi dan dia berpikir bahwa hal ini membuatnya jijik, "Hanya ketika mereka (anak-anak) siap untuk berhenti maka saya akan berhenti menyusui mereka," ujarnya.
Baca Juga:Pertama Kali Lihat Uang Pecahan Seribu Rupiah, Tasya Farasya Kaget Bukan Kepalang, 'Ini Duit Apa?'
Pada Mei 2015, Laura dan suaminya, Zane (28), seorang auditor internal, menyambut bayi pertama mereka, Joel.
Laura mengatakan, “Saya mendengar bahwa dokter merekomendasikan ibu untuk berhenti menyusui bayi pada usia enam bulan."
Tapi ketika si anak, Joel, melewati titik itu, Laura merasa tidak mungkin dia akan berhenti. “Ibu saya menyusui saya dan empat saudara kandung saya sampai kami berusia hingga empat dan lima tahun," kata Joel.
Pemberian ASI dan makanan padat Pemberian ASI pada waktu yang lama telah mengakar pada keluarga Laura, hal ini yang membuat Laura tidak segan-segan untuk meneruskan menyusui sampai anaknya berumur delapan tahun.
"Jadi pemberian ASI dalam waktu lama (telah) menjadi tradisi di keluarga saya. Saya mulai memberi anak saya sedikit ubi jalar, tetapi dia terus menyusu sampai enam kali sehari.
Saya tidak punya masalah dengan persediaan ASI saya sehingga saya tahu saya bisa melewati satu tahun. Ketika dia berusia delapan bulan, saya memperkenalkan beberapa makanan padat seperti alpukat, apel, dan pir untuk dimakannya di sela-sela pemberian ASI," ucap Laura.
Seiring bertambahnya usia Joel, Laura terus menyusuinya dan dia tidak punya rencana untuk berhenti.