Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bikin Merinding, Ilmuwan Syok Saat Bedah Mayat Pasien Meninggal Akibat Terpapar Virus Corona, Organ-organ ini Rusak Parah

Ela Aprilia Putriningtyas - Jumat, 15 Mei 2020 | 04:00
Ribuan mayat dibiarkan tergelatak di tanah.
Scoop Whoop

Ribuan mayat dibiarkan tergelatak di tanah.

Setelah itu dia mendonasikan tubuhnya untuk bahan penelitian jika dirinya meninggal, namun akhirnya dia benar-benar tewas.

Kemudian setelah ilmuwan melakukan penelitin dengan otopsi temukan pada alveoli di kedua paru-parunya mengalami kerusakan.

Baca Juga: Disebut Covid-19 Bermutasi Jadi Melemah, WHO Mendadak Beri Peringatan Keras Usai Tahu Banyak Negara Longgarkan Lockdown

Baca Juga: Tanda-tanda Pandemi Berakhir? Vietnam Siap Buka Kembali Tempat Wisata Bagi Wisatawan Domestik

Juga ditemukan cedera pada hatinya yang kemungkinan disebabkan oleh virus corona.

Ada kerusakan yang kurang substansial pada jaringan jantung, menunjukkan bahwa infeksi "mungkin tidak secara langsung merusak jantung."

Peneliti mengatakan, bahwa pengobatan antiinflamasi yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak boleh secara rutin digunakan di luar uji klinis.

Wa Fu-sheng dan Zhao Jingmin dua rekan penulis itu tidak mampu menghadapi kometar lebih lanjut.

Tapi mereka mencatat dalam penelitian ini bahwa tidak ada patologi yang ditemukan, sebelum kasus virus corona.

Wabah ini telah menyebabkan sekitar 74.000 orang terinfeksi dan lebih dari 2.000 orang meninggal, sementara yang disembuhkan sekitar 16.000 orang.

Lebih dari 25 negara telah melaporkan infeksi virus corona, dan memicu kekhawatiran bahwa wabah tersebut oleh WHO digolongkan sebagai darurat global.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam The Lancet oleh para spesialis dari University of Edinburgh pada 7 Februari berpendapat bahwa, tentang penggunaan kortikosteroid.

Source :Grid.ID

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x