Meski demikian, siklus hidup dari virus dapat bervariasi pada negara yang berbeda.
Metode penentuan prediksi Pola siklus kehidupan pandemi diperkirakan muncul sebagai kurva berbentuk S.
Adapun pola ini beserta dinamika yang mendasari kondisi pandemi di berbagai wilayah seperti pertumbuhan penduduk, difusi teknologi baru, dan penyakit menular, juga telah ditetapkan secara teoritis dalam model matematika yang digunakan.
Pemodelan matematika tersebut termasuk model logistik yang menggambarkan fenomena siklus hidup umum (seperti pertumbuhan penduduk) dan model SIR (susceptible-infected-recovered) yang menggambarkan penyebaran penyakit menular.
Pada penelitian oleh SUTD, kedua model menggabungkan dua parameter yang nilainya menentukan bentuk kurva siklus hidup tertentu.
Parameter model untuk suatu negara dapat diregresikan berdasarkan data aktual dari negara tersebut.
Model regresi digunakan untuk memperkirakan siklus hidup penuh dari pandemi dan plot kurva siklus hidup tersebut.
Dengan kurva siklus hidup penuh yang telah diperkirakan, akan lebih mudah untuk melihat fase pandemi mana yang sedang dialami oleh negara tersebut, kapan titik belok terjadi, dan kapan pandemi akan berakhir.
Namun, para peneliti menekankan, rilis konten prediksi ini untuk tujuan pendidikan dan penelitian, sehingga tak menutup kemungkinan mengandung kesalahan.
Kesalahan itu, di antaranya, model dan data tidak akurat untuk realitas yang kompleks, berkembang, dan heterogen dari berbagai negara.
Peneliti juga mengingatkan bahwa prediksi pada dasarnya tidak pasti sehingga publik harus menyikapi informasi ini dengan hati-hati.
Baca Juga: Tanda-tanda Pandemi Berakhir? Vietnam Siap Buka Kembali Tempat Wisata Bagi Wisatawan Domestik