Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Saat Heboh Muncul Asap Tebal Tanda Kiamat, Meteor dan Asteroid Tampak Dekati Bumi di Bulan Mei, Bisa Dilihat dari Indonesia

Saeful Imam - Kamis, 07 Mei 2020 | 12:53
Ilustrasi meteor
Pixabay

Ilustrasi meteor

Aktivitas hujan meteor dengan intensitas maksimun 60 meteor per jam ini sebagian besar dapat terlihat di belahan bumi selatan.

Sedangkan, di belahan bumi utara intensitasnya hanya dapat mencapai sekitar 30 meteor per jam.

"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," ujar dia.

Terhalang Purnama

Namun, karena adanya eksistensi bulan menjelang purnama, kata Marufin, ini akan berpengaruh dan mereduksi ketampakan jumlah meteor menjadi separuhnya saja atau kurang.

Baca Juga: Wabah Corona Belum Mereda, BMKG Kembali Wanti-wanti Soal Cuaca Ekstrem yang Bakal Menyerang Indonesia, 10 Wilayah Ini Patut Waspada!

Baca Juga: Bikin Lega! Di Saat Corona Masih Mewabah, BMKG Bagikan Kabar Baik : Indonesia Akhirnya Terbebas dari Ancaman Bencana ini Pada 2020

Hujan meteor Eta Aquarids berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.

"Lebih spesifik lagi, ini (hujan meteor Eta Aquarids) debunya komet Halley yang legendaris," tutur Marufin mengungkap fakta menarik hujan meteor Eta Aquarids

Misi Rusia, Eropa, Jepang dan Amerika memiliki kesempatan untuk memotret Comet Halley selama pendekatan terdekatnya dengan matahari.

Deep Space Network (DSN) memberikan dukungan untuk semua misi internasional ini dalam bentuk telemetri, perintah dan atau navigasi (NASA).

Untuk diketahui, komet Halley menjadi legendaris karena sudah dikenal sejak zaman kuno hingga saat ini disebutkan masih terserak debu di sepanjang lintasannya.

Source : Surya

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x