Saat itu, dirinya dijanjikan gaji Rp 1,6 juta per bulan.
Namun, menurut Ika, dirinya baru satu menerima satu bulan gaji.
Menurut Ika, dua bulan pertama bekerja, dirinya merasa tak ada yang aneh, bahkan merasa betah.
Namun, menginjak bulan ketiga, majikannya tersebut mulai bertindak kasar dan tidak segan memukulinya jika tak menuruti perintah.
Dirinya sempat berusaha kabur dan mengadu ke tetangga, tetapi hal itu sia-sia.
"Dua bulan awal bekerja majikan masih berlaku baik. Sudah mulai betah, tapi di bulan ketiga mulai berlaku kasar dan mulai disiksa. Setiap hari saya disiksa oleh majikan saya. Pernah akan kabur dan minta tolong tetangga tapi enggak peduli," jelas Ika, Selasa (21/4/2020).
Dipaksa bunuh diri dengan cutter Tak hanya pukulan dan tendangan, Ika mengaku sempat dipaksa bunuh diri dengan cara menyayat pergelangan tangan kirinya dengan cutter.
Saat itu, dirinya yang dikuasai rasa takut, menyayat sebanyak enam kali.
Lalu, saat kelaparan, Ika mengaku hanya diberikan makanan yang sudah tak layak seperti nasi basi tanpa lauk pauk.
Sikap kasar dari majikannya itu harus ia terima setiap hari, tak ada habisnya.
Bahkan, dirinya harus menerima ancaman pembunuhan dari majikannya jika tidak menuruti permintaan RS dan S.
Terungkap di kantor polisi Ika menceritakan, kasus tersebut terbongkar saat dirinya dibawa ke kantor polisi karena dituduh mencuri ponsel milik majikannya.