Awalnya Dikira Pilek Biasa, Anak Marcella Zalianty Ternyata Idap Kanker Otak Setelah Diperiksa
GridHits.id - Orang tua mana yang tak hancur saat tahu anaknya sakit keras?Bukan hanya sekedar demam atau luka jatuh, tapi terkena tumor otak.Kalau tidak ditangani dengan benar, nyawa anak bisa jadi taruhannya.
Hal itulah yang dirasakan oleh Marcella dan suaminya, Ananda Mikola pada tahun 2014.
Baca Juga: Samarkan Garis Halus dan Kerutan di Wajah dengan Bahan yang Ada di Dapur Rumah Ini
Baca Juga: Shireen Sungkar Akhirnya Bongkar Kegelisahan dan Keraguan Vebby Palwinta yang Terpaksa Menggelar Pernikahan di Tengah Wabah Virus Corona: Udah Bayar Ini Itu Mentok di KUAMereka harus dihadapi kenyataan bahwa anak keduanya mengidap tumor otak.Sebelum divonis, Magali rewel disertai demam yang tak kunjung turun.Bahkan dokter sempat mendiagnosa Magali dengan flu biasa dan memberinya obat flu."Selain rewel, berat badan Magali turun drastis. Sempat berobat, namun dokter hanya mendiagnosa si anak terkena flu, penyakit biasa dijumpai anak seusianya. Tapi, obat flu tak membuat Magali sembuh," kata Marcella dilansir dari Tribun News.
Namun setelah melakukan CT Scan, akhirnya diketahui bahwa Magali mengidap tumor otak.Jajanan Anak Pemicu Tumor OtakSupaya lebih waspada, kita sebagai orang tua harus memperhatikan jajanan anak.
Baca Juga: Seorang Wanita di Serang Meninggal Dunia Setelah 2 Hari Tidak Makan, Kesulitan di Tengah Covid-19?Dilansir dari GridHealth, berikut adalah 5 jajanan yang bisa memicu tumor otak:
1. Karbohidrat olahanMasih saja banyak orangtua di Indonesia yang memberikan porsi karbohidrat dalam piring makan anak dengan jumlah yang cukup banyak.Namun siapa sangka, karbohidrat yang dianggap baik bagi pertumbuhan ini ternyata berbahaya bagi otak anak.Hasil penelitian dari School of Medical Sciences, UNSW Australia menyebutkan bahwa makanan karbohidrat olahan, mie, dan pasta memiliki muatan glikemik (berpotensi lonjakan kadar gula darah) dapat memengaruhi pembentukan susunan saraf otak anak dan orang dewasa.Bahayanya jika anak-anak sering mengonsumsi makanan seperti itu dalam porsi banyak dapat menyebabkan kerusakan pada otak.
2. Minuman manisTak hanya sebabkan kegemukan pada anak, minuman manis juga dapat memicu penurunan fungsi otak, memori, dan pembentukan neuron otak.Disebutkan pada penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Frontiers in Nutrition pada 2015 yang melakukan penelitian pada hewan yang diberikan asupan fruktosa tinggi sehingga hal tersebut terjadi, bahkan pada tikus yang digunakan sebagai objek percobaan mengalami penurunan kadar insulin di otak.
3. Makanan tinggi lemak jahatLemak trans terkandung dalam produk makanan industri, juga dikenal sebagai minyak sayur terhidrogenasi, seperti margarin, makanan ringan, dan kue kemasan.Sedangkan lemak trans yang terbentuk alami seperti daging dan susu bukan menjadi masalah yang memengaruhi otak.Namun, beberapa penelitian belum menemukan hubungan antara asupan trans-lemak dan kesehatan otak.