Nuning menjelaskan angka estimasi terkait ada 32.000 orang yang telah terinfeksi virus corona, terlebih dahulu melihat angka kematian akibat virus SARS-CoV-2 ini.
Lebih lanjut, Nuning mengatakan bahwa data kematian tersebut lantas diestimasi melalui model SEIQRD (Suceptible-Exposed-Quarantine-Recovery-Death).
Olahan data tersebut lantas digunakan untuk menentukan kasus yang tidak terdeteksi.
"Penentuan parameter yang kami pakai ini bisa jadi mengeluarkan angka yang beda dengan peneliti lain," ujar Nuning.
Meski angka perkiraannya cukup tinggi, Nuning menuturkan bahwa PSBB yang dipilihpemerintahDKI Jakartamerupakan salah satu langkah yang tepat.
Selain untuk menekan jumlah kasus, cara tersebut juga diharapkan dapat memutus rantai penyebaranvirus corona.
“Jelas (PSBB) bisa (turunkan potensi kasus Covid-19). Jadi itu, kan estimasi dengan kondisi angka kematian yang tinggi. Sehingga angka kematian akibat Covid-19 bisa ditekan dan potensi total kasus akan lebih rendah," sambung Nuning.
Dikatakan oleh Nuning, PSBB diperkirakan dapat menekan mobilitas penularan virus corona sampai 10 persen.
"Mitigasi kalau yang bergerak 50 persen, jika sampai di bawa 50 persen maka boleh didefinisikan sebagai mitigasi keras," imbuh Nuning.