Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua.
Diharapkan, alat tersebut dapat difungsikan dua minggu setelah didatangkan ke setiap provinsi.
"Kita akan kirim secepatnya. Mudah-mudahan setelah diinstal maka dalam tempo dua minggu setelah sampai di tempat, diharapkan kalau rumah sakit tersebut sudah punya tempat namanya negatif pressure, maka sudah bisa laboratorium tersebut digunakan," ujar Arya.
Adapun ke-20 alat pendeteksi corona ini terdiri dari dua jenis.
Sebanyak dua alat merupakan ekstraktor otomatis RNA.
Alat ini disebut mampu digunakan untuk mengetes 1.000 spesimen dalam sehari.
Kemudian, 18 alat lainnya ialah light cycle atau detektor PCR yang kapasitasnya mencapai 500 tes per hari.
Diharapkan, dengan adanya alat ini, setiap harinya dapat dilakukan 9.000 hingga 10.000 tes corona.
"Dengan ini maka kita harapkan dengan tempo nanti misalnya setiap hari ada tes sampai 5.000 sampai 10.000, maka kita akan bisa dalam sebulan kita akan mencapai hampir 30.000," kata Arya.