Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sejumlah Aktivis Mahasiswa Kritik Kebijakan Pemerintah : Mulai Hotel Untuk Tenaga Medis hingga Kebijakan Lockdown

Gabriela Stefani - Selasa, 07 April 2020 | 20:31
Sejumlah mahasiswa kritik kebijakan pemerintah dalam penanganan covid-19 yang dinilai tak solutif (ilustrasi konferensi pers)
freepik

Sejumlah mahasiswa kritik kebijakan pemerintah dalam penanganan covid-19 yang dinilai tak solutif (ilustrasi konferensi pers)

Ginka, aktivis dari Universitas Esa Unggul menambahkan, lockdown sejatinya bukan satu-satunya opsi dalam penanganan pandemi Corona.

Menurutnya, semua bergantung pada sistem pengendalian penyebaran virus. Selama sistem yang dipakai dapat menekan laju penyebaran, maka kita dapat bernafas lega.

Pertanyaan yang muncul ialah tipe kebijakan mana yang cocok diterapkan di Indonesia?

Ginka mencontohkan, kasus Korea Selatan, lockdown tidak diperlukan karena aksi preventif mereka terbukti ampuh.

Walaupun masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, fasilitas medis siap melaksanakan tes massal hingga belasan ribu dalam sehari sehingga mereka yang terjangkit lebih mungkin diketahui keberadaannya dan dapat segera dikarantina guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

Komunikasi terbuka juga dilancarkan dengan gencar mulai dari pemberitahuan kasus baru beserta keterangan lokasinya, update tata cara penanganan, hingga sistem yangmelacak mereka yang terinfeksi.

Upaya-upaya tersebut diperkuat dengan birokrasi pengadaan fasilitaskesehatan yang cepat dan terdesentralisasi sehingga penanganan dapat dilakukandengan cepat.

Baca Juga: Ruben Onsu Unggah Aksi Kocak Sarwendah Lakukan Hal Ini di Tengah Pandemi Corona, Warganet: 'Lucu Parah'

Baca Juga: Ikuti Anjuran Social Distancing, Noah Sinclair Mengisi Hari-harinya Dengan Mengaji Dirumah

"Sekarang di Indonesia suda ada WFH (Work From Home), bagi sebagian pegawai itu efektif. Namun, bagi pekerja harian, mereka yang harus mencari uang hari ini untuk makan hari ini, itu yang patut kita perhatikan," ujar Ginka.

Ginka mempertanyakan urgensi dari Pemprov DKI Jakarta yang terus bersikukuh melakukan lockdown.

"Urgensi apa sih Pemerintah DKI Jakarta meminta lockdown ke pemerintah pusat. Sementara di DKI kita lihat banyak sekali pedagang kecil, asongan, ojol, yang harus keluar rumah mencari makan," imbuhnya.

Source :Wartakotalive.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x