Biasanya banyak PSK Bangkok bekerja di bar, mendapat tip lalu pulang dengan pelangganya.
Ketika tempat kerja mereka tiba-tiba ditutup, sebagian besar kembali ke rumah sembari menanti wabah virus corona usai.
Sementara itu yang lainnya seperti Pim turun ke jalanan mencari pelanggan.
Pim turun ke jalan dengan risiko tinggi karena melanggar aturan jam malam.
Dia menuturkan belum punya pelanggan selama 10 hari dan tagihannya menumpuk.
Temannya yang bernama Alice PSK transgender lain, juga angkat kaki dari bar menuju pinggir jalan.
"Aku dulu menghasilkan uang yang cukup, kadang-kadang 300-600 dollar AS seminggu (sekitar Rp 5 juta sampai 9,8 juta) seminggu," kata Alice.
"Tetapi ketika bisnis ditutup, penghasilanku berhenti juga."
"Kami melakukan ini karena kami miskin. Jika kami tidak dapat membayar hotel, mereka akan mengusir kami," imbuh Alice.
Baca Juga: Gelah Penikahan di Tengah Pandemi Corona, Feni Rose Harus Tunda Resepsi Sang Anak
Berisiko tinggi