GridHITS.id - 3 dokter asal Indonesia harus meregang nyawa akibat terpapar virus corona (covid 19) setelah terpapar virus corona.
Diketahui jika wabah virus corona (covid-19) di Indonesia sudah banyak memakan korban jiwa termasuk tenaga medis kita.
Dilansir dari Gridhealth.id, dikabarkan ada tiga orang dokter dikabarkan meninggal dunia akibat terpapar viruscorona setelah menangani pasienCovid-19.
Disebutkan jika ketiga dokter tersebut adalahdr Adi Mirsa Putra asal Bekasi, dr Djoko Judodjoko asal Bogor, dan dr Hadio Ali Khazarsin dari Bintaro.
Meski sempat mendapat penanganan di rumah sakit, tapi sayang nyawa ketiganya tak bisa diselamatkan.
Disebutkan bahwadua dokter yaitu Adi Mirsa dan Hadio sempat mendapat perawatan RSUP Persahabatan.
Sementaradokter Djoko mengembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Menanggapi hal tersebutKepala Humas RSUP Persahabatan Eryuni Yanti sampai saat ini belum bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut.
"Untuk datanya saya belum dapat, tapi nanti untuk rinciannya akan disampaikan Bu Dirut," katanya.
Baca Juga: Cuma Minum Parasetamol, Aktris Cantik yang Awalnya Positif Corona Ini Langsung Sembuh! Kok Bisa?
Bahkan kabar meninggalnya dokter Djoko yang merupakan ahli bedah juga sempat diunggah dokter Pandu Priono melalui akun Twitternya.
Dalam cuitannya yang diunggah Sabtu malam, ia menyebut kronologi dokter Djoko terpapar COVID-19 yakni saat menangani pasien yang terinfeksi virus serupa.
Melihat kasus tersebut, sebelumnya diberitakan juga seorang perawat di Kabupaten Bekasi meninggal dunia karena suspect corona.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah membenarkan atas kabar meninggalnya seorang perawat warga Kabupaten Bekasi.
"(Suspect) Iya kemungkinan, karena pekerjaannya yang rentan dengan orang sakit," ucapnya.
Dilansir dari WebMD, sebuah laporan menunjukan bahwa terdapat 1.700 orang terinfeksi saat menangani pasien di China, terutama di lokasi awal wabah ini yaitu provinsi Hubei.
Secara umum, hampir 15 % kasus infeksi virus corona pada tenaga medis tergolong berat bahkan kritikal.
Dimana sebanyak 5 orang meninggal, termasuk Li Wenliang, dokter berusia 34 tahun yang sejak awal mencoba memperingati bahaya virus ini.