GridHITS.id -Mengenal lebih jauhmasalah lingkungan hidup, Global Warmingyang mendunia.
Masalah lingkungan hidup,Global Warmingseolah sudah menjadi bahasan yang umum.
Mengingatmasalah lingkungan hidup,Global Warming,kerap jadi isu yang selalu diperhatikan.
Seperti diketahui, masalah lingkungan yang satu ini kerap disebut mitos di awalnya.
Tak banyak yang percaya bahwa pemanasan global adalah masalah yang nyata.
Padahal banyak yang mengingatkan bahwa ini adalah masalah serius untuk makhluk hidup.
Seperti diketahui, manusia, hewan, hingga tumbuhan butuh panas untuk bisa hidup.
Panas sendiri berasal dari sinar matahari atau radiasinya.
Sebagian panas ini biasanya akan ditahan di bumi oleh gas-gas yang ada di atmosfer.
Mengenal lebih jauh hal itu, kita juga akan membahas soal atmosfer.
Seperti berapa banyak atmosfer bumi itu.
Baca Juga: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Lingkungan Hidup, Tetap Jaga Keseimbangannya
Masalah lingkungan hidup,Global Warming.
Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya.
Sebagian gas-gas dalam 1 persen itu disebut gas rumah kaca. Apa saja yang termasuk gas rumah kaca?
Ada uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas rumah kaca di langit ini bekerja seperti selimut.
Mereka menjaga suhu bumi tidak terlalu dingin, sekitar 35 derajat celsius.
Tanpa gas ini, suhu di bumi bisa sangat dingin, mencapai -20 derajat celsius. Proses inilah yang memebedakan bumi dengan planet lainnya.
Planet lainnya tak punya "selimut" yang pas seperti bumi.
Manusia, hewan, dan tumbuhan, tak bisa bertahan hidup di planet-planet lain.
Penyebab pemanasan global
Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu bumi yang berlebihan.
Penyebabnya, gas rumah kaca yang tentu juga berlebihan.
Dalam 200 tahun terakhir, manusia menghasilkan karbon dioksida yang berlebih.
Kita menghasilkan karbon dioksida lewat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi.
Pembakaran yang masif ini dimulai sejak abad ke-18, ketika dunia memasuki Revolusi Industri.
Gas rumah kaca yang makin tebal ini membuat panas matahari lebih banyak terperangkap di bumi.
Akibatnya, bumi makin hangat. Dibanding masa sebelum Revolusi Industri, bumi makin panas sekitar 1,1 derajat celsius. Inilah yang dimaksud dengan pemanasan global.
Dampak pemanasan global
Pemanasan ini memberi dampak yang berbahaya bagi para penghuni bumi.
Secara langsung, peningkatan suhu membuat es atau gletser di kutub bumi meleleh.
Es itu meleleh menjadi air di lautan. Kenaikan permukaan air laut membuat tanah yang tadinya daratan, kini menjadi laut.
Dikutip dari The Uninhabitable Earth: Life After Warming (2019), pada 2017, terungkap bahwa dua gletser di Antartika Timur meleleh hingga 18 juta ton per tahun.
Hal yang sama terjadi di Greenland. Es di sana meleleh hampir sejuta ton setiap harinya.
Jika pemanasan terus berlangsung, bukan tak mungkin seluruh es di kutub akan mencair.
Beberapa prediksi menyebut daratan akan mulai hilang dalam waktu 30 tahun dari sekarang.
Siapa saja yang akan terdampak? Kemungkinan sebagian besar dari populasi manusia.
Dua per tiga kota besar dunia ada di pesisir. Separuh populasi manusia tinggal di kota-kota itu.
Saat ini, lebih dari 600 juta atau manusia hidup berjarak 10 meter dari laut.
Mereka terpaksa harus mencari tempat tinggal baru dalam waktu dekat jika pemanasan global tak ditekan.
Nah itu dia sedikit soal masalah lingkungan hidup,Global Warming,selamat belajar!
Baca Juga: Penanganan Konflik untuk Menciptakan Perdamaian, Materi Sosiologi Kelas XI SMA Kurikulum Merdeka
Artikel ini telah tayang diKompasdengan judulPemanasan Global: Proses, Penyebab, dan Dampaknya