Interaksi Sosial Disosiatif menurut Gillin dan Gillin di Buku IPS Kelas X Kurikulum Merdeka

Kamis, 25 Agustus 2022 | 07:30
Freepik

Ilustrasi interaksi sosial disosiatif menurut Gillin dan Gillin dalam buku IPS kelas X

GridHITS.id - Inilah Interaksi Sosial Disosiatif menurut Gillin dan Gillin (1954) yang jadi materi di kurikulum merdeka buku IPS kelas X.

Ya, Interaksi Sosial Disosiatif menurut Gillin dan Gillin ini bentuk kedua dari interaksi sosial.

Interaksi Sosial Disosiatif menurut Gillin dan Gillin dijabarkan dalam bentuk yang lebih 'kompetisi'.

Seperti diketahui, Georg Simmel pernah membahas soal interaksi sosial yang terjadi.

Interaksi sosial sendiri biasanya terjadi antarindividu, individu-kelompok, dan antarkelompok.

Contohnya seperti kita berinteraksi dengan teman sekolah yang merupakan interaksi antarindividu.

Nah jika kita berinteraksi dengan orangtua, sahabat, ataupun keluarga lainnya juga ada kategorinya sendiri.

Lalu untuk interaksi individu-kelompok bisa dicontohkan seperti pemuka agama yang tengah memberikan wejangan untuk umatnya.

Atau guru di sekolah yang tengah mengajar di kelas untuk murid-muridnya juga bisa masuk dalam tipe itu.

Terlepas dari itu semua, ada dua bentuk interaksi sosial yang dijabarkan.

Pertama kita sudah pernah membahasnya yaitu soal interaksi sosial asosiatif.

Baca Juga: Contoh Interaksi Sosial Asosiatif Menurut Gillin dan Gillin, Buku IPS Kelas X Kurikulum Merdeka

Sekarang kita akan membahas bentuk yang kedua yaitu interaksi sosial disosiatif.

Interaksi Sosial Disosiatif menurut Gillin dan Gillin yang dijabarkan dalam buku kurikulum merdeka.

Bentuknya berbalik dari asosiatif, interaksi yang satu ini arahnya lebih ke pertentangan antara pihak yang terlibat.

Ada tiga jenis interaksi sosial disosiatif, yaitu:

Kompetisi

Kompetisi adalah proses sosial bilamana para pihak yang terlibat bersaing be rebut sesuatu.

Hal yang menjadi sumber perebutan masing-masing pihak sangat beragam misalnya sumber daya, keuntungan, jabatan, dan status.

Kontravensi

Kontraversi mewakili bentuk proses disosiatif yang lebih tinggi dibanding persaingan, tetapi tidak sampai mengalami pertentangan.

Ragam bentuk kontravensi adalah penghasutan, penyangkalan, penolakan, dan pengkhianatan.

Konflik

Baca Juga: 3 Tataran Nilai Ideologi Pancasila Menurut Moerdiono, Materi Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA Kelas XI

Konflik merupakan proses disosiatif di mana pihak yang terlibat berusaha mencapai tujuannya dengan cara menantang atau menyerang lawan termasuk dengan kekerasan.

Meski dekat dengan dampak negatif, konflik memiliki sisi positif berupa menguatnya solidaritas dalam kelompok karena adanya musuh bersama.

Penyebab konflik antara lain adalah perbedaan nilai, kepentingan, kebudayaan, dan sebagainya.

Nah itu diaInteraksi Sosial Disosiatif menurut Gillin dan Gillin (1954) di buku kurikulum merdeka.

Baca Juga: Kesimpulan Teori Flogiston yang Dipatahkan Setelah Dikembangkan

Editor : Rachel Anastasia

Sumber : SIBI Kurikulum Merdeka

Baca Lainnya