Kabar Gembira Buat Emak-emak! 14 Hari Lagi Harga Minyak Goreng Jadi Rp14 Ribu Per Liter

Rabu, 25 Mei 2022 | 16:08

Jokowi izinkan masyarakat Indonesia melepas masker di luar ruangan.

GridHITS.id - Angin segar berembus karena Presiden Jokowi berjanji akan menurunkan minyak goreng menjadi Rp14 Ribu per liternya.

Sebelumnya, harganya sempat meroket hingga 24 ribu seliternya.

Harga ini turut memberatkan para ibu rumah tangga dan pedagang yang mengandalkan minyak goreng sebagai bahan baku memasak.

Dengan kenaikan minyak goreng, naik juga biaya produksi yang otomatis akan menaikkan harga dagangan.

Padahal, konsumen juga sedang sulit hingga daya beli mereka pun menurun, hingga harga yang mahal itu semakin tak terjangkau.

Untuk itu, saat ada kabar ini, masyarakat pun menyambutnya dengan antusias.

Menurut Jokowi,pemerintah saat ini sudah menemukan titik terang penyebab sekaligus solusi atas mahalnya harga minyak goreng sejak beberapa bulan terakhir.

Dilansir GridHITS.id dari Tribunnews.com, harga minyak goreng untuk kemasan curah akan turun hingga Rp 14.000 per liter dalam kurun waktu paling cepat satu minggu ke depan, dan paling lama akan turun di harga tersebut dalam kurun 2 pekan ke depan.

“Tapi ini kuncinya sudah ketemu, ini dalam seminggu, dua minggu, insyaallah yang namanya minyak goreng curah akan berada di harga Rp 14.000 (per liter),” ujar Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga: Sekarang Harganya Melambung Tinggi dan Tidak Masuk Akal, Jangan Pernah Lagi Simpan Minyak Goreng di Sebelah Kompor Jika Tak Ingin Malapetaka Ini Terjadi, Bisa Rugi Seumur Hidup!

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menegaskan akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan ketersediaan dan harga minyak goreng di tanah air.

“Tadi saya cek di Pasar Muntilan (Magelang), saya mampir di Pasar Muntilan tadi, cek harga berapa per liter Rp 14.500. Besok saya mau cek di pasar-pasar yang lain, mungkin dalam waktu seminggu dua minggu saya kira semua pasar sudah harganya seperti itu,” katanya.

Meski menjanjikan harga minyak goreng curah akan turun di Rp 14.000 per liter, Jokowi sama sekali tidak menyinggung apakah pemerintah akan berupaya menurunkan harga minyak goreng kemasan yang saat ini di pasaran dijual di kisaran harga Rp 25.000 per liter.

Luhut turun tangan

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, peran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam pendistribusian minyak goreng hanya membantu pengembangan sistem aplikasi pemerintah untuk distribusi minyak goreng.

"Kita kan sudah ada sistem aplikasi untuk distribusi minyak goreng lewat SiMirah yang harus pakai KTP, nah kita ngembangin sistem baru lagi atau SiMirahnya diperkuat biar enggak hanya pakai KTP tapi pakai NIK. Kata pak Luhut NIK aja, makanya dibantuin," ujar Oke.

"Bukan hanya pak Luhut tapi Erick Thohir juga turun tangan. Pak Luhut berpengalaman di PPKM lewat PeduliLindungi, pak Luhut itu semacam sutradaranyalah tapi pemimpinnya tetap pak Presiden," sambung Oke.

Sementara itu Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, pihaknya hanya membantu dalam penanganan persoalan minyak goreng di dalam negeri.

“Kita bantu-bantu saja. Tunggu saja itu. Tunggu saja ya,” kata Seto singkat.

Baca Juga:Niat Hati Ingin Buktikan Bahwa Dirinya Benar-benar Istri Idaman, Reino Barack Hanya Bisa Berikan Respon Ini Saat Lihat Syahrini Kelabakan Masak Nasi Goreng Namun Takut Kena Minyak Panas: 'Nanti Kena Muka!'

Seto juga memastikan, koordinasi untuk penanganan masalah minyak goreng tidak berubah alias tak dialihkan ke Luhut.

“(Koordinasi) sama kok sama, enggak ada yang berubah. Enggak ada ambil alih,” ujar Seto.

Sebelumnya, pemerintah mengambil kebijakan untuk melarang ekspor CPO dan minyak goreng pada 28 April 2022. Satu setengah bulan kebijakan berjalan, pemerintah kemudian mencabutnya.

Jokowi mengakui penyetopan ekspor minyak goreng bukan keputusan mudah. Musababnya, aturan ini membuat harga tandan sawit jatuh dan memberikan dampak terhadap 17 juta orang tenaga kerja.

Saat kenaikan harga terjadi, produsen minyak goreng di dalam negeri lebih memilih mengekspor minyak goreng dibandingkan memasok di dalam negeri. Walhasil, terjadi kenaikan harga minyak karena kelangkaan stok.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan pemerintah akan terus berupaya agar harga pangan dan energi di dalam negeri terjaga. Ia mengantisipasi adanya lonjakan kenaikan harga yang signifikan di kedua sektor tersebut.

Baca Juga:Gak Perlu Khawatir Minyak Mahal dan Bikin Gorengan Setiap Buka Puasa, Begini Cara Rahasia Bikin Minyak Jadi Tetap Bening dan Bisa Dipakai Lagi, Coba Sekarang Juga!

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Sebut 2 Minggu Lagi, Harga Minyak Goreng Jadi Rp 14.000

Tag

Editor : Saeful Imam