Bisa Sembuhkan Penyakit Mematikan yang Diidap Sosok Ini, Siapa Sangka Ikan yang Terbuang-buang di Indonesia Ini Dijual dengan Harga Selangit di Luar Negeri, Ikan Apa?

Kamis, 25 November 2021 | 17:31
Pixabay/JimmyDominico

Ilustrasi ikan

GridHITS.id - Ternyata jenis ikan yang satu ini sangat bermanfaat untuk kita yang memiliki penyakit tertentu.

Seperti diketahui, di tanah air memang tak semua penyakit harus disembuhkan dengan obat-obatan medis.

Ada berbagai penyakit yang bisa disembuhkan atau diterapi dengan berbagai bahan alami dari Indonesia.

Seperti dua penyakit mematikan ini, siapa sangka bisa membaik hanya dengan pengobatan dengan ikan.

Namun bukan ikan sembarangan ya, nama ikan ini memang sangat populer namun terbuang-buang di sini.

Padahal kalau di luar negeri, ikan ini dijual dengan harga selangit karena dianggap memiliki manfaat kesehatan.

Ikan apa itu?

Baca Juga: 5 Menit Langsung Berasa Efeknya, Ini Obat Sakit Gigi Alami Paling Ampuh dan Tidak Kambuh Lagi

Ikan Gabus dan Kemoterapi

Kita tentunya masih ingat dengan Ani Yudhoyono dan Sutopo Purwo Nugroho yang sempat berjuang menghadapi kanker darah atau leukimia, bukan?Sebagai sesama penyintas kanker, Sutopo sempat memahami betul apa yang saat ini dirasakan Ani Yudhoyono.Karena itulah Sutopo mengirimkan doanya saat dirinya sedang menjalani kemoterapi ke-8 di RSPAD Jakarta."Sengaja saya mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani SBY dari sakit kanker darah. Saat ini beliau sedang dirawat di NUS Hospital Singapore," kata Sutopo dalam video berdurasi 57 detik, Kamis (14/2/2019).erapi itu, perbanyak minum jus buah naga, bit dan buah lainnya.

Minum air putih yang banyak untuk melarutkan cairan kemo di tubuh. Makan ikan gabus atau yang protein tinggi. Minum penambah nafsu makan.

Coba untuk meditasi untuk menenangkan hati," tulisnya dalam akun instagramnya.Namun, ternyata ikan gabus bukan hanya baik untuk penderita kanker, loh.

Baca Juga: Penderita Kencing Manis Kini Bisa Tersenyum, ini Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh

Masih banyak manfaat ikan gabus lainnya untuk tubuhBahkan, khasiat ikan gabus ini juga sudah sampai ke telinga warga Singapura.Yang jadi incaran adalah ikan betutu yang sering disebut sebagai ikan gabus malas atau bloso ternyata memiliki nilai jual yang tinggi hingga diekspor ke Singapura, Malaysia dan lainnya.Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SKIPM) dan Keamanan Palembang, Sugeng Prayogo mengatakan di luar negeri ikan betutu bisa berharga sangat mahal.Ikan betutu bisa mencapai harga lebih dari Rp 100 ribu per kilogram nya.“Banyak yang dari luar negeri melirik ikan ini untuk dikonsumsi, memang sifatnya pemalas tapi mahal,” jelasnya, Jumat (15/2/2019).Selain berharga mahal, ikan ini juga dipercaya mengandung beberapa khasiat yang baik bagi kesehatan.Diantaranya yakni untuk merawat kecantikan, menambah vitalitas dan penyembuh bekas luka karena kandungan albumin yang tinggi.

Baca Juga: Obat Herbal Panas Dalam Paling Ampuh Ini Ada di Rumah, Apa Saja?

“Ikan ini sekarang menjadi buruan untuk di ekspor keluar negeri,” ujarnya singkat.Menyembuhkan DiabetesBukan hanya itu saja, ikan gabus juga bagus untuk penderita diabetes.Dilansir dari Intisari Online, peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, membuktikan, bahwa ekstrak Ikan Gabus dapat menjadi obat penyakit diabetes, lo.Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan penelitian pada hewan uji.Hasil yang didapat pada hewan uji, ekstrak ikan gabus dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki jaringan pankreas yang rusak."Kerusakan jaringan pankreas sendiri, dapat menyebabkan terjadinya hiperglikemik atau kadar gula berlebih dalam darah," kata salah satu peneliti, Dr Dewi Hidayati SSi MSi, Sabtu (2/4/2016).Bukan hanya itu saja, ikan gabus juga bisa meregenerasi jaringan yang rusak.

Baca Juga: 4 Obat Herbal Menurunkan Tensi Tinggi, Coba Sekarang di Rumah!

Artikel ini telah tayang di SajianSedap.id dengan judul Se-Idonesia Nyesel! Sampai Dijual Mahal di Luar Negeri, Ikan Murah yang Kita Buang-buang Di Indonesia Ini Ternyata Bisa Sembuhkan Penyakit Mematikan!

Tag

Editor : Rachel Anastasia Agustina