Miris! Siswa Ini Linglung hingga Alami Pendarahan pada Kepala Usai Dianiaya dan Dipalak Kakak Kelas, Kepala Sekolah Minta Masalah Tidak Dibesar-besarkan

Minggu, 07 November 2021 | 16:31
PIXABAY/@ninocare

Ilustrasi kekerasan

GridHITS.id - Kasus tindak kekerasan di lingkungan sekolah masih sering terjadi akhir-akhir ini.

Bahkan tak jarang kasus semacam ini merenggut nyawa seseorang.

Belum lama ini penganiayaan di lingkungan sekolah juga terjadi pada siswa MTs di Pati, Jawa Tengah.

Korban mengaku dianiaya oleh 3 orang kakak kelasnya hingga membuat dirinya sempoyongan dan ngeluh sakit kepala.

Tak lama kemudian korban MMY (13), siswa kelas VIII MTs di sebuah Kecamatan di Pucakwangi, Kabupaten Pati itu pun pingsan.

Suwarni ibu dari korban menyebut anaknya mengalami penganiayaan sepekan lalu sekira (24/10/2021).

Sang putra yang mendadak pingsan pun dilarikan ke rumah sakit dan mengalami pendarahan otak.

Sebelum jatuh pingsan korban bahkan terlihat sempoyongan sambil mengeluh sakit kepala.

Baca Juga: Miris Seorang Mahasiswa Dipukul oleh Seniornya di Politeknik Negeri Sriwijaya hingga Video Penganiayaan Tersebar, Begini Kata Pihak Kampus dan Polisi

MMY mengaku dipukul oleh tiga orang kakak kelasnya yang berinisial H, F, dan S.

Tak hanya mendapat perlakuan buruk penganiayaan, korban juga mengaku dipalak.

"Tak lama kemudian anak saya pingsan selama dua jam.

"Karena khawatir, kami langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah discan kepala, ternyata ada pendarahan dalam pada bagian kepala,” terang dia.

Tahu kondisi kesehatan sang anak yang tidak baik, orangtua korban pun menemui pihak sekolah namun justru mendapat jawaban yang kurang memuaskan.

Bahkan pihak sekolah menyebut jika apa yang terjadi pada korban hanya tindak kenakalan remaja biasa.

“Anak saya masih belum pulih. Dia seperti linglung dan agak kehilangan ingatan. Menyebut angka satu sampai sepuluh saja tidak lancar.

"Saya menuntut keadilan untuk anak saya. Saya tidak tahu para pelaku disanksi atau tidak.

Baca Juga: Bak Simpan Dendam Tersendiri, Tak Cuma Diduga Lakukan Penganiayaan, Ternyata Kapolres Nunukan Juga Sempat Mutasi Brigadir ke Perbatasan Malaysia

"Sebab saya belum pernah diundang mediasi,” kata Suwarni.

Tanpa kehadiran keluarga korban, pihak sekolah menyebut jika masalah bahkan telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihak sekolah juga memberikan peringatan keras pada pelaku.

Meski pelaku mengaku hanya melakukan pemukulan ringan, bukti hasil CT Scan RSUD Soewondo Pati menyebutkan korban mengalami pendarahan dalam.

Tribunnews via en.sun.mv

Ilustrasi penganiayaan

Kepala sekolah bahkan meminta agar tidak lagi membesar-besarkan masalah.

Selain itu sebagai bentuk santunan kepada korban diberikan bantuan senilai Rp2,4 juta.

"Bentuk tanggung jawab kami dengan memberikan santunan kepada korban senilai Rp 2,4 juta," tandas dia.

Baca Juga: Ngeri! Sudah Ditahan di Penjara, Fajar Umbara Masih Saja Lakukan Hal Ini Pada Yuyun Sukawati Sampai Buat Ketakutan

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya