Bak Simpan Dendam Tersendiri, Tak Cuma Diduga Lakukan Penganiayaan, Ternyata Kapolres Nunukan Juga Sempat Mutasi Brigadir ke Perbatasan Malaysia

Rabu, 27 Oktober 2021 | 15:19
Tribun Kaltara

Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar

GridHITS.id - Belakangan ini publik dihebohkan dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Kapolres Nunukan AKBP SA kepada anggotanya.

Kasus tersebut menyeruka lewat sebuah video yang viral.

Dalam video tersebut, terlihatbahwa peristiwa penganiayaan itu saat kegiatan baksos Akabri 1999 Peduli.

Tindakannya pun dikecam satu Indonesia hingga berimbas pada karirnya di kepolisian.

Rupanya, ia juga sempat melakukan mutasi terhadap anggota yang dianiayanya Brigadir SL ke Polsek perbatasan Malaysia.

Hal itu tertera dalam surat telegram bernomor ST/30/X/2021.

"Kapolres mengeluarkan TR mutasi kepada anggota namanya Brigadir SL yang dipukul itu dari Banit Bintara Unit PIK NIK Polres Nunukan jadi ke Polsek yang berbatasan dengan Malaysia," kata Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmad saat dikonfirmasi, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: Viral Gadis Dinikahi Pria Usia 50 Tahun, Bukan Girang Pengantin Wanita Malah Terlihat Jijik dengan Pasangan, Fakta di Balik Kisahnya Akhirnya Terungkap

Budi menyampaikan surat telegram itu kini telah dibatalkan usai video penganiayaan Kapolres Nunukan AKBP SA terhadap Brigadir SL viral di media sosial.

Pembatalan itu berdasarkan perintah Kapolda Kaltara Irjen Pol Bambang Kristiyono.

"Nah TR itu perintah Pak Kapolda suruh dibatalkan dianggap batal kan perintah Kapolda.

Kemudian Kapolres Nunukan dikeluarkan SKEP, rencananya dikeluarkan SKEP penonaktifan Kapolres Nunukan," jelas dia.

Budi menjelaskan mutasi itu berkaitan dengan buntut Brigadir SL yang sempat menghilang saat kegiatan baksos Akabri 1999 Peduli.

Saat itu, Kapolres Nunukan AKBP SA mencari keberadaan Brigadir SL, namun tidak ada.

Ia menerangkan Kapolres Nunukan AKBP SA pun akhirnya naik pitam.

Dia langsung melakukan penganiayaan seperti video yang beredar di media sosial.

"Kalau yang beredar laporannya yang bersangkutan anggota PIK itu pada saat acara mungkin ada gangguan signal itu kan, itu kan bagian PIK, nah dipanggil tidak ada, mungkin Kapolres marah kan.

Kalau laporan itu yang beredar di group seperti, tapi kan saya perlu klarifikasi dulu Kapolresnya seperti apa kan," tukas dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video dugaan penganiayaan Kapolres Nunukan AKBP SA terhadap satu anggotanya di sebuah acara kemanusiaan tersebar dan viral di media sosial.

Baca Juga: Jadi Korban Pelecehan sampai Bikin Geger se-Indonesia, Pengakuan Mantan Kru TV Ini Viral Setelah Beberkan Kelakuan Artis Tanah Air, Sebut Ada Pasangan Suami Istri yang Cuma Mesra di Depan Kamera, Siapa?

Video berdurasi 43 detik tersebut menunjukkan bahwa peristiwa penganiayaan itu saat kegiatan baksos Akabri 1999 Peduli.

Adapun video itu juga tertera waktu peristiwa itu diduga terjadi pada 21 Oktober 2021.

Dalam video itu, seorang berseragam anggota Polri tampak tengah akan memindahkan sebuah meja.

Namun tiba-tiba, seorang pria yang diduga Kapolres Nunukan AKBP SA menghujam tendangan dan memukul anggota itu hingga tersungkur.

Ketika dikonfirmasi, Kabid Propam Polda Kalimatan Utara Kombes Dearystone Supit membenarkan adanya video tersebut. Dia juga membenarkan adanya insiden dugaan penganiayaan tersebut.

"Iya benar (video tersebut, Red)," kata Supit saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).

Menurut Supit, saat ini kasus tersebut masih tengah diperiksa oleh Propam Polda Kalimantan Utara.

Sebaliknya, Kapolda Kaltara Irjen Pol Bambang Kristiyono telah menginstruksikan agar kasus ini diproses secara tuntas.

"Sudah diperiksa. Tindak lanjutnya perintah Kapolda diproses tuntas," ujar dia.

Baca Juga: Viral dan Bikin Geger Warganet! Preman Ini Bikin Resah dan Lakukan Pemalakan ke Sopir Truk, Polisi Langsung Ambil Langkah Tegas dan Segera Kejar Pelaku

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judulUsai Penganiayaan, Kapolres Nunukan AKBP SA Sempat Mutasi Brigadir SL ke Polsek Perbatasan Malaysia

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya