GridHITS.id - Bikin merinding, pria ini menemukan bungkusan plastik yang ternyata berisi jasad ibu dan anak.
Sampai saat ini polisi masih terus melakukan penelusuran terhadap temuan tersebut.
Penemuan ini terjadi di di penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng di RT 01/RW 01, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penemuan bungkusan plastik yang berisi jasad tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.
Petugas penggalian, kondektur dan operator excavator yang menemukan pertama kali jasad wanita dan pria dalam plastik.
Disebutkan jika lokasi penemuan bungkusan plastik jasad tersebut berada di daerah yang jauh dari pemukiman.
Di lokasi penggalian diketahui banyak terdapat pepohonan hingga tumpukkan tanah.
Sebelum jasad dalam kantong plastik ditemukan, Toto dan petugas lainnya bahkan sempat 3 malam menginap di lokasi.
Hanya saja saat itu mereka tidak menemukan keanehan apapun yang berkaitan dengan penemuan jasad.
"Sebelum saya dan operator eksavator lihat itu bungkusan hitam dan didalamnyan terdapat mayat, saya tiga hari tidur di situ. Tetapi tidak ada orang yang lewat baik siang hari maupun dimalam hari," kata Toto.
Dirinya baru menemukan bungkusan tersebut pada pukul 16.00 WITA keesokan harinya.
Sempat tak ada rasa curiga, Toto baru merasa takut saat melihat kaki dari korban perempuan.
Aparat kepolisian Polsek Alak dipimpin Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan, Bhabinkamtibmas Kelurahan Penkase-oeleta, Bripka Agus Mampu bersama piket Polsek Alak dari unit Sabhara sampai saat ini masih terus melakukan penelusuran.
Kini identifikasi pada 2 korban pun sudah dilakukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Drs. Titus Ully.
Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, pihak rumah sakit berusaha untuk mengidentifikasi identitas jenazah.
Seperti dimuat Tribunwow, kasus penemuan mayat tersebut sudah dibuatkan laporan polisi nomor : LP/B/06/X /2021/Sektor Alak, tanggal 30 Oktober 2021.
"Kita masih proses untuk mencari identitas dan motif nya," ujar Kapolres KupangKota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti.
Rencananya jasad yang ditemukan di dalam plastik tersebut akan di autopsi terlebih dahulu.
Jika proses autopsi sudah dilakukan selanjutnya akan dilakukan identifikasi sidik jari.
"Autopsi dulu, baru dicek menggunakan mambis (alat idenfikasi sidik jari)," ujar Waka Polres KupangKota, Kompol Iwan Iswahyudi, SPd.
Selain melakukan tindakan identifikasi dan autopsi, pihak kepolisian juga menyebarkan informasi pada masyarakat.
Tujuan disebarkannya informasi agar masyarakat menginfokan jika ada anggota keluarga yang hilang.
Namun sampai saat ini belum ada info terkait kehilangan keluarga dari masyarakat sekitar.
Kini polisi juga masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi yakni operator eksavator, kondektur eksavator dan penanggungjawab proyek pekerjaan.