GridHITS.id - Tahun 2014 silam heboh kabar beredar perihal pembunuhan pada seorang transpuan asal Indonesia.
Kabar miris tersebut bahkan ramai diperbincangkan hingga berbagai negara.
Ya, kasus tersebut adalah pembunuhan terhadap transpuan bernama Mayang Prasetyo.
Kematian Mayang sangat tragis karena ulah tangan pasangan sendiri.
Kekasih dari Mayang tersebut bernama Marcus Volke yang berasal dari Australia.
Polisi sempat merasa kesulitan ketika menggali fakta kematian Mayang Prasetyo.
Bukan tanpa alasan, hal itu karena Marcus Volke langsung melakukan bunuh diri setelah membunuh Mayang.
Setelah sempat terhenti selama 2 tahun, penyidikan akhirnya kembali digelar.
Polisi pun akhirnya menemukan motif baru pembunuhan Mayang yang dilakukan oleh pasangannya.
Seperti dimuat Tribun Bali, menurut kepolisian Brisbane, Marcus merasa khawatir Mayang akan membocorkan rahasia tentang dirinya.
Mayang Prasetyo dan pasangannya
Marcus yang dikenal sebagi salah pekerja di kapal pesiar tersebut rupanya punya pekerjaan sampingan sebagai gigolo.
Sebelum kepergian Mayang, terungkap jika pasangan ini sempat bertengkar hebat.
Ahli forensik, Emily Cooper, mengatakan, Mayang dan Marcus bertengkar hebat, sejak 2 Oktober 2014.
Dikutip dari laman The Courier Mail, Mayang rupanya mengancam untuk membocorkan sosok Marcus sebenarnya.
Fakta baru juga terungkap jika Mayang dan Marcus menjalin hubungan sampai menikah karena adanya hubungan saling menguntungkan.
Mayang yang bukan warga asli Australia dengan menikahi Marcus bisa tinggal di negara tersebut dan mendapat visa.
Sedangkan Mayang bekerja sebagai pelaku prostitusi kelas atas dan membantu Marcus melunasi utangnya.
Diketahui Marcus rupanya memiliki jumlah utang mencapai Rp 120 juta.
Sebelum terjadi pembunuhan rupanya keduanya sempat berkelahi dan saling memaki.
Tetangga dekat mereka menyebut pertengkaran itu bahkan berlangsung sampai 2 hari.
Setelah pertengkaran terjadi, polisi menemukan potongan tubuh Mayang Prasetyo yang sudah direbus di dalam panci raksasa.
Meski kejadian ini telah terjadi pada 2014, namun pembunuhan keji ini menyita perhatian dunia.