Saingi Kasus Sumanto, Begini Kanibalisme Brutal di China Saat Kemiskinan dan Kelaparan Melanda Hingga Orang Tak Jijik Memakan Daging Keluarganya Sendiri

Kamis, 22 Juli 2021 | 08:00
Freepik

Ilustrasi kanibalisme di China

GridHITS.id -Indonesia pernah dibuat geger oleh sadisnya kasus kanibalisme yang dilakukan oleh Sumanto pada tahun 2013.

Sumanto terlibat kasus pencurian mayat yang kemudian dia olah dan makan seperti daging hewan biasa.

Kasus kanibalisme memang selalu sukses membuat bulu kuduk merinding.

Bagaimana tidak? Jika membunuh manusia saja sudah mengerikan, ini sudah membunuh malah dimakan juga dagingnya.

Di China pernah terjadi kasus kanibalisme yang ternyata jauh lebih mengerikan dari kasus Sumanto.

Sejumlah orang yang dianggap musuh dan menentang pemerintah dibunuh lalu dagingnya disantap bersama-sama seolah sedang pesta barbekyu.

Baca Juga: Sudah Kadung Masuk Perut Pelanggan, Penjaja Mi Rebus Ini Gunakan Daging Manusia Sebagai Topping Sajiannya

Peristiwa ini terjadi tahun 1958 saat China berada di bawah kepemimpinan Mao Zedong.

Peristiwa mengerikan ini banyak terjadi di Wuxuan, di wilayah paling selatan Guangxi, di mana jantung, hati, dan alat kelamin para korban dipotong dan dijadikan makanan.

Penulis Yang Jisheng mengatakan pada Guardian, bagaimana dia mengumpulkan kesaksian tentang kanibalisme untuk buku yang berjudul "Tombstone", yang dilarang di China.

"Orang-orang memakan mayat dan berjuang untuk mayat-mayat itu. Mereka memakan anak-anak mereka sendiri," ujarnya.

Tak hanya sebagai bentuk dari kebencian terhadap para pembangkang, kanibalisme ini juga terjadi karena kasus kelaparan dan kemiskinan yang tinggi.

Awalnya, Yang tidak percaya itu terjadi.

Tetapi ketika dia mewawancarai orang-orang, dia menemukan bagaimana tetangga yang kelaparan memakan tetangganya, orang tua memakan anak-anak mereka, dan sebaliknya.

Aksi perampokan pada masa tersebut juga diwarnai dengan pembunuhan.

Baca Juga: Kisah Suami Bunuh Pria Hidung Belang Pemerkosa Istrinya, Peluk Sang Istri dan Menyuruhnya Sabar hingga Kini Terancam Hukuman Mati

Perampok dalam skala besar mendobrak rumah-rumah, mengambil harta benda dan menghabisi nyawa tuan rumah.

Para korban perampokan ini juga dagingnya akan dibagi-bagi untuk dimakan komplotan perampok.

"Di Gansu mereka membunuh orang luar, yakni orang asing lewat yang lewat, dan memakannya. Mereka juga memakan anak-anak mereka sendiri. Mengerikan. Terlalu mengerikan," tulis Yang dalam laporannya.

Masa kelam ini juga pernah diungkap oleh seoranganggota tim penyelidik senior.

Pada kantor berita AFP, pria ini mengungkap hasil investigasinya.

Puluhan ribu orang disebutnya tewas, dengan lebih dari 100 orang mengambil bagian dalam kanibalisme.

Namun, laporannya dikritik oleh pejabat setempat dan dihapuskan dari berita AFP.

Untungnya setelah peristiwa tragis ini terjadi, masyarakat China bisa memperbaiki kualitas hidup dan ekonomi mereka meningkat.

Kasus kanibalisme dalam jumlah masif tidak pernah lagi terjadi di China dan peristiwa di tahun 1958 menjadi salah satu yang terakhir.

Baca Juga: Sakit Hati Lantaran Gagal Jadi Ibu Bhayangkari, Wanita Pengirim Sate Sianida Kini Terancam Hukuman Mati

Editor : Averus Al Kautsar

Sumber : Kompas.com, afp, guardian

Baca Lainnya