GridHITS.id - Saat kasus penderita corona meroket tajam, pamor suplemen vitamin D dosis tinggi pun naik.
Beberapa ilmuwan mengatakan, konsumsi vitamin D dosis tinggi setiap hari dapat mencegah serangan penyakit corona hingga mencegah keparahan dan kematian jika covid-19 itu berhasil membobol tubuh.
Sayangnya, sesuatu yang berlebihan juga tidak baik karena konsumsi vitamin D dosis tinggi berlebihan bisa menyebabkan aneka bahaya kesehatan yang tak kalah menyeramkan dibandingkan gejala corona.
Mulai diare, mual dan muntah, hingga gagal ginjal.
Berbagai pertanyaan pun bermunculan, seberapa efektifkahvitamin D dosis tinggi demi mencegah infeksi Covid-19.
Benarkah ampuh dalam mengatasi keparahan dan kematian akibat corona?
Berikut penjelasannya. Vitamin D sendirimerupakan vitamin yang mampu diproduksi oleh tubuh manusia dan terletak di bawah kulit.
Baca Juga: Berbagai Makanan yang Mengandung Vitamin D, Ternyata Sering Dikonsumsi Sejuta Umat!
Namun untuk mengaktifkan vitamin ini diperlukan bantuan sinar matahari. Vitamin D juga dapat diperoleh melalui asupan beberapa jenis makanan.
Sebenarnya, menurut beberapa ilmuwan, manfaat vitamin D tak hanya berperan penting dalam kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis, tapi jugamembantu menjaga sistem kekebalan berjalan dengan baik.
Bahkan,beberapa tahun terakhir, para peneliti terus mempelajari efek suplementasi vitamin D pada infeksi pernapasan.
Hasilnya beragam dan berbeda. Banyak uji klinis tidak menemukan efek yang berarti, sedangkan uji coba lainnya menyarankan penggunaan vitamin D dapat melindungi tubuh.
Sebuah studi pada tahun 2017 yang menganalisis 25 uji coba terkendali secara acak menyimpulkan, vitamin D membantu mencegah infeksi saluran pernapasan akut.
Vitamin D bisa meningkatkan sistem kekebalan dalam beberapa cara, menurut salah satu penulis studi, Dr Adit Ginde. Ginde juga merupakan profesor kedokteran darurat di University of Colorado School of Medicine.
Manfaat Suplemen Vitamin D Dosis Tinggi dalam Mencegah Penyakit Covid
Saat pandemi muncul, apakah meningkatkan kadar vitamin D bisa membantu melindungi orang yang rentan terpapar Covid-19 atau tidak.
Saat ini terdapat beberapa studi observasi dan tinjauan yang memperlihatkan rendahnya kadar vitamin D dikaitkan dengan risiko terinfeksi Covid-19 lebih tinggi.
"Intinya, dari sejumlah penelitian ada hubungan yang kuat dalam hal kadar vitamin D sebelum terinfeksi," sebut Dr Shad Marvasti, profesor kedokteran pencegahan penyakit dan keluarga di University of Arizona College of Medicine di Phoenix, Amerika.
Kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan sitokin (protein yang bertanggung jawab atas terjadinya peradangan) dan tingkat sel kekebalan pelindung yang rendah, menurut Marvasti.
Sebuah studi yang melibatkan 489 pasien menemukan risiko dari hasil tes positif Covid-19 adalah 1,77 kali lebih besar pada pasien yang kekurangan vitamin D, dibandingkan pasien yang memiliki vitamin D memadai.
Studi itu dimuat ke dalam jurnal JAMA Network Open pada bulan September 2020. "Itu sangat mengejutkan," ujar Dr David Meltzer dari University of Chicago, penulis utama studi itu.
Dalam studi lainnya, Meltzer menemukan orang berkulit hitam dengan tingkat vitamin D yang tinggi lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi Covid-19 ketimbang orang dengan tingkat vitamin D yang cukup.
Meski begitu, pada beberapa riset, tak ditemukan peranan yang kuat antara konsumsi vitamin D dengan tingkat keparahan dan kematian penyakit corona.
Meski begitu, tidak ada salahnya bagi para penderita corona untuk mengonsumsi vitamin D sebagai usaha untuk mencegah beratnya penyakit corona yang masuk ke dalam tubuh.
JANGAN BERLEBIHAN KONSUMSI VITAMIN D DOSIS TINGGI
Takaran yang aman dalam mengonsumsi vitamin D dosis tinggi adalah di bawah 5000 mg per hari untuk usia 9-70 tahun, untuk4-8 tahun 3.000 mg, untuk 1-3 tahun 2.500 mg,7-12 bulan 1.500 mg, dan0-6 bulan 1.000 mg.
Jika lebih dari itu, konsumsi vitamin D dosis tinggi tidak aman bahkanbisa membahayakan kesehatan.
Berikut dampak kesehatan yang bisa timbul akibat mengonsumsi vitamin D dosis tinggi secara berlebihan yang dilansir GridHITS.id dari kompas.com:
1. Peningkatan kadar kalsium darah
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan yang kita konsumsi.
Namun, asupan vitamin D berlebihan bisa memicu peningkatan kadar kalsium dalam darah yang menyebabkan berbagai gejala berikut:
gangguan pencernaan, seperti muntah, mual, dan sakit perut kelelahan, pusing, dan kebingungan haus yang berlebihan sering buang air kecil.
2. Sakit perut, sembelit, atau diare
Sakit perut, sembelit, dan diare adalah keluhan pencernaan umum yang sering dikaitkan dengan intoleransi makanan atau sindrom iritasi usus besar.
Namun, gejala tersebut juga bisa menjadi tanda peningkatan kadar kalsium yang disebabkan oleh keracunan vitamin D.
Gejala-gejala ini dapat terjadi pada mereka yang menerima vitamin D dosis tinggi.
3. Tulang keropos
Vitamin D memang membantu menjaga kepadatan tulang.
Namun, terlalu banyak vitamin D justru bisa menyebabkan kesehatan tulang terganggu.
Beberapa peneliti menyebutkan vitamin D dosis tinggi dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin K2 dalam darah.
Salah satu fungsi vitamin K2 yang paling penting adalah menjaga kalsium di dalam tulang.
4. Gagal ginjal
Asupan vitamin D yang berlebihan sering kali menyebabkan gangguan ginjal.
Riset yang meneliti 62 orang juga membuktikannya.
Dalam riset tersebut, partisipan dalam penelitian menerima suntikan vitamin D dosis tinggi secara berlebihan dan mengalami gagal ginjal.