Tsunami Melanda Maluku Tengah, BMKG Peringatkan Masyarakat Gempa dan Tsunami Susulan Bisa Terjadi: 'Semua Warga Cari Tempat Tinggi'

Kamis, 17 Juni 2021 | 08:29
Dok. Warga via kompas.com

tsunami di Maluku Tengah

GridHITS.id -Stasiun Geofisika Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ambon menyatakan terjadi tsunami setinggi 0,5 meter di kawasan Kecamatan Tehoru usai gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021).

Tsunami terjadi sekitar 2 menit usai gempa dan berlangsung dengan singkat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon Herlambang Hudha dikutip dariKompas.com.

“Setelah terjadi gempa kita bandingkan cuma berselang dua menit, muncul tsunami tapi cepat sekali,” kata Herlambang.Menurut Herlambang, tsunami terjadi bukan karena gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Maluku Tengah.

Tsunami skala kecil ini terjadi karena ada longsoran bawah laut di kawasan tersebut.

“Kami dari BMKG dari awal kan sudah merilis tsunami, tsunami diperkirakan karena longsoran bukan karena mekanisme gempa yang menyebabkan tsunami tapi longsoran bawah laut, kami memperkirakannya itu,” ungkapnya.

Baca Juga: Ikan Berenang ke Tepian Hingga Bau Laut Menyengat, Begini Tanda-tanda Terjadinya Tsunami Menurut Warga Lokal Banyuwangi

“Ketinggiannya cuma 0,5 meter. Kalau berdasarkan pengalaman itu gempa kayak tadi itu seharusnya tidak ada tsunaminya, tapi karena ada longsoran bawah laut, itu perkiraan kami,” tambah Herlambang.

Dari pantauan yang dilakukan BMKG, ia memastikan jika tsunami yang sempat terjadi telah mereda.

“Jadi untuk tsunaminya sudah aman, boleh dibilang sudah mereda sudah aman lah,” katanya.Walau begitu, Gubernur Maluku meminta agar warga setempat tidak lengah dan tetap waspada gempa serta tsunami susulan.

Murad Ismail, Gubernur Maluku mengimbau warga di Pulau Seram untuk tetap berjaga-jaga dan berikhtiar.

“Saya minta agar masyarakat tetap waspada sebagai bentuk ikhtiar kita semua," kata Gubernur Murad dalam keterangan terulis yang disiarkan Humas Pemprov Maluku, Rabu malam.Dia meminta agar masyarakat sementara ini segera menjauhi pesisir pantai.

Sampai saat ini, pihak BMKG masih terus memonitoring gempa susulan yang masih berpotensi terjadi di daerah tersebut.

Baca Juga: Atap Sekolah Berjatuhan Bikin Panik, Gempa Dahsyat Goncang Kabupaten Malang dan Sekitarnya dengan 6,7 Megnitudo, BMKG Buka Suara Soal Potensi Tsunami

“Lebih aman menjauhi pantai dan berada di tempat ketinggian,” ajak gubernur.

Saat terjadi tsunami singkat, warga Desa Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah panik saat menyaksikan air tiba-tiba surut dan pasang setelah gempa.

Hamsal Kinlihu, salah satu warga mengira kejadian tersebut sebagai pertanda tsunami hingga mereka langsung lari ke ketinggian.

“Panik sekali kita di sini mengira itu akan terjadi tsunami karena air tiba-tiba naik jadi kita lari dengan anak-anak ke lokasi ketinggian,” katanya.

Hal senada juga diceritakan Jamila Pati Iha.

Jamila mengaku langsung membawa bayinya keluar rumah dan lari menuju pegunungan setelah melihat air surut di depan rumahnya.

“Saya lari dengan bayi saya dan dua anak saya yang masih kecil, setelah air pasang surut terjadi, kebetulan rumah kita di dekat pantai,” ujarnya.

“Takut tsunami, soalnya tadi kuat sekali," kata dia menambahkan.Baca Juga: Berkaca Gempa Bumi Malang Bisa Bikin Anak Jadi Trauma, Ini Tips untuk Orangtua yang Menemani Sang Buah Hati di Saat Getir

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya