Puluhan Warga Tertular Covid-19 dari Seorang Kurir Paket, Kini Sebuah Desa di Tegal Harus Di-Lockdown

Kamis, 10 Juni 2021 | 19:00
Dok. Satgas Covid-19 Lamongan via kompas.com

ilustrasi Lockdown

GridHITS.id -Satu pedukuhan di Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal harus di-lockdown usai berstatus sebagai daerah zona merah.

Kebijakanlockdown ini diambil oleh pemerintah desa karena puluhan warganya positif Covid-19.

Awalnya, kasus ini dimulai dari seorang kurir paket yang ternyata positif Covid-19 tapi terlambat diketahui.

"Dari laporan bermula seorang warga yang bekerja pengantar paket positif Covid-19, yang ternyata menularkan ke istrinya yang hamil," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal dr. Sarmanah dikutip dariKompas.com.

Baca Juga: Miris Nasib Asrama Haji Donohudan Boyolali, Dulu Ramai Jamaah Kini Malah Ribuan Pasien Covid-19 Asal Kudus yang Jadi Penghuninya

Sarmanah megatakan jika kebijakalockdown ini sudah disepakati bersama oleh Satgas Covid-19 di tingkat desa dan kecamatan.

"Tujuannya mengurangi aktivitas keluar masuk pedukuhan dan dalam rangka pemantauan yang isoman. Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19," terangnya.Hingga berita ini diturunkan, sudah ada 29 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan semua tinggal saling berdekatan.

Kepala Puskesmas Jatinegara Ulinuha menjelaskan kronologi awal hingga akhirnya banyak warga yang terpapar corona.

Kasus Covid-19 di desa ini bermula dari seorang warga berinisial M yang bekerja sebagai kurir paket.

M mengalami keluhan medis dan memeriksakan diri ke puskesmas Jatinegara, namun tidak melakukan swab.

Empat hari berselang, istri M yang sedang hamil datang memeriksakan kandungannya ke puskemas serta mengeluhkan batuk.

Baca Juga: 4 Warga Meninggal Dunia Positif Covid-19 dan Puluhan Lain Batuk Serta Panas Usai Hajatan Pernikahan, Desa di Lamongan Ini Di-Lockdown

Karena kondisinya sedang hamil, istri M ini akhirnya diswab oleh petigas dan hasilnya positif Covid-19.

Setelah sang istri positif, barulah M juga menjalani swab dan hasilnya sama, positif Covid-19.

‎Karena mengalami gejala dan kondisinya sedang mengandung, pada hari itu juga istri M dibawa ke rumah sakit untuk dirawat bersama suaminya.

Selanjutnya tracing dilakukan terhadap kontak erat suami istri tersebut yang berada satu rumah.

‎Empat orang serumah diketahui positif Covid-19 setelah tes PCR.

Tracing dan tes swab kemudian kembali dilakukan ‎terhadap orangtua M yang juga mengeluhkan gejala Covid-19 yang ternyata juga positif.

Hasil tracing mendapati orangtua M melakukan kontak erat dengan warga yang sama-sama bekerja di sebuah proyek jalan di Desa Gantungan.

Hasil swab terhadap 21 orang pekerja proyek, didapati dua orang positif Covid-19.

"Karena dua orang ini bersama orang tua M juga ke sana ke mari, kita lakukan tes swab terhadap warga di satu RT. Dari 112 orang diswab, yang positif 20 orang. Jadi total 29 orang," kata Ulinuha.

Menurut Ulin, mayoritas warga yang positif mengalami gejala ringan sehingga menjalani isolasi mandiri atau tidak sampai dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Wajib Dijadikan Pelajaran, Hal Sepele Ini yang Bikin Kasus Covid-19 di Kudus Melonjak Pesat Hingga Langsung Masuk Zona Merah

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber Kompas.com