4 Warga Meninggal Dunia Positif Covid-19 dan Puluhan Lain Batuk Serta Panas Usai Hajatan Pernikahan, Desa di Lamongan Ini Di-Lockdown

Sabtu, 05 Juni 2021 | 08:30
Dokumen Satgas Covid-19 Lamongan via Tangkap Layar Kompas.com

Desa di Lamongan dilockdown

GridHITS.id -Kasus Covid-19 di Indonesia belum juga mengalami titik terang dan masih terus bertambah apalagi sejak musim libur Lebaran 2021.

Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Lamongan saat ini sedang dibatasi atau diberlakukanlockdown usai banyak warga positif Covid-19.

Tercatat sudah ada 4 warga setempat yang meninggal dunia dalam keadaan positif terpapar Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufiq Hidayat mengatakan, lockdown akan membuat penularan dan penyebaran Covid-19 dapat diminimalisasi setelah banyak warga terpapar Covid-19.

Baca Juga: Tak Pernah Terdengar Konflik Sebelumnya, Okie Agustina Mendadak Curhat Terima Perlakuan Seperti Ini dari Gunawan Dwi Cahyo: 'Gak Boleh Ama Suami'

Menurut Taufiq, warga banyak yang mengeluh sakit pilek, batuk dan panas setelah mendatangi acara pernikahan.

"Warga banyak yang (mengalami) sakit batuk, pilek, panas setelah tiga hari sepulang dari acara pengiringan pengantin dari Desa Janar di Kecamatan Boerno, Bojonegoro," ujar Taufiq melalui keterangan tertulis dikutip dariKompas.com.

Hal itu memang benar dan terjadi tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri pada Mei 2021.

Saat itu, ada 8 mobil dari desa setempat yang ikut mengiringi acara pengantin ke Bojonegoro.

Para pengiring pengantin ini juga diduga tidak menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran dan lalai dengan keselamatan masing-masing.

"Di awal kasus tanggal 23 (Mei) ada dua pasien yang dirujuk ke RSML (Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan) dan RSUD dr Soegiri. Keduanya meninggal dunia dengan tes PCR positif (terpapar Covid-19)," ucap Taufiq.

Baca Juga: Katanya Tajir Melintir Hasil Keringat Sendiri, Terbongkar Juga Rupanya Segini Jatah Uang Jajan Aurel Hermansyah dari Atta Halilintar

Pasien yang sempat dirawat di RSML kemudian meninggal dunia di rumah pada tanggal 28 Mei 2021.

Namun, oleh pihak keluarga, proses pemulasaraan jenazah pada saat itu dilakukan tanpa protokol kesehatan yang dianjurkan.Setelah dilakukantracing, pihak keluarga yang terlibat dalam proses pemakaman tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes swab antigen pada 3 Juni 2021.

Dugaan penularan Covid-19 di Desa Sidodowo ini disinyalir berasal dari hajatan pengantin dan proses pemakaman yang tidak sesuai protokol kesehatan.

Hasil tes acak dari 35 orang di Desa Sidodowo, 20 orang sudah dinyatakan positif Covid-19.

Untuk mengurangi penyebaran virus, desa ini akan melakukan fogging disintektan pada Sabtu (5/6/2021).

Baca Juga: Baru Kelihatan 'Boroknya', Aurel Hermasnyah Kaget dengan Perangai Asli Atta Halilintar Setelah Menikah: 'Aku Tahunya kan Dia.....'

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya