Biasanya Dirayakan Sebanyak Setahun Sekali, Bulan Ramadan Tahun 2030 Nanti akan Berlangsung Sebanyak 2 Kali dalam Setahun, Lo Kok Bisa?

Sabtu, 08 Mei 2021 | 17:31
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA

Suasana sholat tarawih di Masjid Agung Jawa Tengah - Unik, di tahun 2030 bulan Ramadan akan terjadi 2 kali.

GridHITS.id -Selalu dirayakan selama setahun sekali, bulan Ramadan di tahun 2030 akan terjadi 2 kali.

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah untuk semua orang.

Pada bulan Ramadan, umat Islam akan diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Setiap ibadah yang dilakukan pada bulan yangRamadan ini pun pahalanya juga akan berlipat ganda.

Selain itu, yang membuat bulan ini lebih istimewa adalah ibadah puasa Ramadan hanya dapat dilakukan selama sekali dalam setahun.

Namun berbeda, pada tahun 2030 nanti bulan Ramadan justru terjadi sebanyak 2 kali, kok bisa?

Baca Juga: Buahnya Jadi Incaran di Bulan Ramadan, Konsumsi Blewah Ternyata Punya 6 Manfaat Luar Biasa Termasuk Bisa Cegah Penyakit Mematikan

Fenomena tersebut dipastikan akan terjadi berdasarkan penghitungan kalender Hijriah dan Masehi.

Selain di tahun 2030, fenomena ini ternyata sudah pernah terjadi di tahun 1997.

Ibrahim Al Jarwan, anggota Federasi Arab Ilmu Antariksa dan Astronomi, menjelaskan perihal fenomena ini kepada surat kabar Dubai, Gulf News pada Kamis (29/4/2021).

Ibrahim menjelaskan jika kalenderi Islam mengacu pada tahun bulan atau Qomariyah yang artinya selalu bergerak 11 hari lebih pendek dari tahun matahari atau hijriah.

Oleh karena itu setiap tahunnya bulan Ramadan selalu lebih cepat 10 atau 11 hari dari tahun sebelumnya.

"Tahun 2030 akan umat islam akan menjalani bulan Ramadan yang penuh berkah dua kali. Yang pertama akan berlangsung ketika Ramadan akan dimulai pada 5 Januari 2030 untuk tahun Hijriah 1451, dan kemudian lagi, bulan Ramadan akan dimulai pada 26 Desember 2030 untuk tahun Hijriah 1452," jelas Al Jarwan seperti dikutip dari Gulf News, Sabtu (1/5/2021).

Selama tahun 2030, umat Islam akan berpuasa selama 36 hari.

"Dan total hari puasa akan kurang lebih 36 hari, Insya Allah," jelasnya tentang bulan Ramadan.

Ibrahim menuturkan jika fenomena ini bukanlah fenomena yang aneh, karena seperti diketahui kalender Hijriah berjumlah 354 hari, yaitu 11 hari lebih sedikit dari Gregorian, kedua sistem kalender pada akhirnya akan datang lingkaran penuh dan mengulangi diri mereka sendiri.

Baca Juga: Bingung Mandi Junub Dulu atau Makan Sahur Dulu? Simak Penjelasan Berikut Ini Lengkap dengan Niat dan Tata Caranya

"Dibutuhkan waktu 33 tahun sampai tahun Hijriah telah melewati penuh tahun Gregorian. Diulangi sebelumnya pada tahun 1997, dan setelah tahun 2030, akan terulang lagi nanti pada tahun 2063," ujar Ibrahim.

Berbeda dengan Masehi, kalender Islam sulit diprediksi dan selalu bergantung pada fenomena terlihatnya hilal atau bulan.

Ditambah dalam penghitungan hijriah membutuhkan orang atau komite yang berwenang untuk membuat penampakan bulan sabit yang sebenarnya untuk menentukan awal setiap bulan.

Apabila kondisi atmosfer bumi terganggu visualnya, tentu dapat menghalangi penampakan bulan sabit.

Bulan sabit merupakan pengawal di tiap bulan mendatang dan akan mengalami penambahan hari bila hilal tak terlihat.

Selain itu, kondisi geografis belahan dunia yang berbeda-beda membuat awal bulan dimulai pada hari yang berbeda di berbagai negara.

Karena waktu moonset di suatu lokasi tergantung pada bujurnya, bulan baru dan ritual keagamaan kunci seperti puasa Ramadhan.

Baca Juga: Inilah Dia 7 Keutamaan Makan Sahur Selama Bulan Ramadan untuk Memotivasi Anda Tetap Semangat saat Bangun Dini Hari, Sayang untuk Dilewatkan!

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ramadhan di Tahun 2030 Akan Berlangsung Dua Kali, Bagaimana Ceritanya?

Editor : Nita Febriani

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya