Fakta Terbaru, Anggota Kopassus yang Dikeroyok di Kebayoran Baru Alami Cedera Berat Hingga Tengkoraknya Retak, 4 Jenderal Turun Tangan

Selasa, 20 April 2021 | 23:23
tribunnews

Kopassus dikeroyok di Kebayoran Baru Jakarta

GridHITS.id - Salah satu berita viral saat ini adalah aksi pengeroyokansekelompok orang tidak dikenal terhadap anggota TNI-Polri terekam kamera pengawas CCTV.

Dalam rekaman video CCTV yang beredar terlihat beberapa orang yang mengeroyok anggota TNI-POLRI, kemudian meninggalkannya begitu saja.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai media,pengeroyokan itu terjadi di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu, 18 April 2021 sekitar pukul 05.30 WIB.

Baca Juga:Penembak Jitu Andalan KKB Peneror Masyarakat Tewas di Tangan TNI-Polri, Satu Senapan Laras Panjang Turut Diamankan

Akibat tindakan brutal itu, seorang dilaporkan tewas dan seorang lainnya mengalami luka.

Belakangan diketahui, Korban tewas merupakan anggota Brimob Polri berinisial Bharatu YSB. Sedangkan korban luka adalah seorang prajurit Kopassus berinisial Serda DB.

Komandan Kodim (Dandim) 0504 Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustiana, membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut yang menewaskan anggota Brimob dan melukai prajurit Kopassus.

Berikut beberapa fakta terkait kejadian pengeroyokan anggota Brimob dan Kopassus:

1. Tengkorak Anggota Kopassus Retak

Satu anggota Kopassus dikeroyok orang tak dikenal (OTK) di Jakarta Selatan, Minggu (18/4/2021) pagi.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, Senin (19/4/2021) pagi, tengkorak personel Kopassus tersebut retak.

"Yang jelas ada keretakan pada tengkorak, sehingga cederanya cukup berat."

"Itu yang saya terima baru kemarin pagi. jadi mungkin tidak terlalu jauh lah kondisinya saat ini," kata Andika saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jayakarta, Selasa(20/4/2021).

Baca Juga:Di Saat KKB Makin Mengganas, POLRI Malah Berkonflik dengan TNI dan Tewaskan 3 Anggotanya, Kapolda dan Pangdam Papua Langsung Turun Tangan

2. 4 Jenderal Turun Tangan

Andika menegaskan, kasus pengeroyokan ini dikawal empat jenderal di TNI AD.

Empat jenderal tersebut adalah Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Asisten Intelijen KSAD, Pangdam Jaya, dan Direktur Hukum TNI Angkatan Darat (Dirkumad).

Ia mengatakan, para jenderal bintang satu hingga bintang tiga tersebut ditugaskan untuk mencari kejelasan terhadap peristiwa tersebut.

Untuk itu, kata Andika, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengejar pelaku dugaan pengeroyokan tersebut.

"Intinya proses dikawal mulai dari Komandan Pusat Polisi Militer (AD), Asisten Intelijen KSAD, Dirkumad, kemudian yang di bawah ditangani langsung oleh Pangdam Jaya."

"Kita akan cari sejelas-jelasnya apa yang terjadi," ucap Andika.

Andika menegaskan, jajarannya masih terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya soal kasus itu.

Baca Juga:Pagar Makan Tanaman! Rekan Satu Kantornya Meregang Nyawa karena Ditembak KKB, Satpam PT Freeport ini Malah Jadikan Rumahnya Markas Pemberontak Bersenjata

3. Cari Tahu Alasan Prajurit Kopassus di Tempat Kejadian

Namun demikian, ia menegaskan secara internal pihaknya masih mendalami terkait keberadaan prajurit Kopassus tersebut di lokasi dan waktu kejadian.

"Kita harus jujur, prajurit kita ini ngapain di situ?"

"Kok berada di situ, jam segitu ngapain? Dan itu yang sedang kita dalami," kata Andika saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Menurut Andika, dilihat dari waktunya, jam di mana prajurit tersebut ditemukan sudah terluka, bukanlah jam yang normal seorang prajurit berada di lokasi tersebut.

Untuk itu, kata dia, kegiatan apa pun yang dilakukan oleh prajurit tersebut harus dihentikan.

"Oleh karena itu ini harus dihentikan."

"Tidak boleh ini dilakukan, karena memang tidak ada hubungannya dengan tugas pokok kami," tutur Andika.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, nama atau inisial anggota TNI dan Polri yang menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang, terbuka sedikit demi sedikit.

4. Identitas Korban Terungkap

Informasi yang diperoleh Wartakotalive, korban meninggal adalah anggota polisi bernama Bhayangkara Satu (Bharatu) Yohanes Samuel Biet.

Berita sebelumnya, inisial yang bersangkutan adalah Bharatu YSB.

Bharatu Yohanes Samuel Biet merupakan personel Satuan Kendaraan Taktis (Rantis) Resimen 3 Pelopor Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat.

Bharatu YSB disebut sebagai sopir atau driver Kepala Bagian Intelkam Polri.

Kabaintelkam Polri saat ini dijabat Komjen Pol Paulus Waterpauw.

Adapun prajurit TNI yang terluka adalah Serda Donaturs Boyau, anggota Grup 3 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Informasi mengenai kebenaran kabar tersebut belum dapat dipastikan.

Baca Juga:Air Wudu di Wajah Masih Menetes Saat Subuh, Tiba-tiba Peluru KKB Mengenai Kepala dan Tewaskan Prajurit TNI yang Punya 3 Anak Kecil ini

Wartawan Wartakotalive.com telah mengonfirmasi kabar tersebut melalui chating Whatsapp kepada Kabaintelkam Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw, belum mendapat jawaban.

Juga memintai informasi kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, masih menunggu respon.

5. Kronologi Kejadian

Seorang anggota Brimob dikabarkan tewas dan satu anggota TNI mengalami luka-luka, karena dikeroyok sekelompok orang tak dikenal di kawasan Melawai, di Jalan Faletehan, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/4/2021) pagi.

Camat Kebayoran Baru, Tomy Fudihartono membenarkan peristiwa tersebut.

Namun ia mengaku belum mengetahui detail kronologi peristiwa itu.

“info, kejadiannya sih benar. Cuma persisnya seperti apa, saya belum dapat informasinya."

"Tadi lihat foto yang meninggal, tapi kronologinya seperti apa saja juga belum tahu."

"Yang pasti, karena tindak kriminal sudah ditangani polsek dan polres,” kata Tomy, saat dikonfirmasi Wartakotalive, Minggu malam.

Baca Juga:Penembak Jitu Andalan KKB Peneror Masyarakat Tewas di Tangan TNI-Polri, Satu Senapan Laras Panjang Turut Diamankan

Informasi soal peristiwa ini juga disiarkan oleh akun instagram @infokomando.

Akun tersebut menampilkan sebuah rekaman video CCTV pengeroyokan anggota TNI dan Polri oleh tujuh pemuda di Obama Cafe, Kebayoran Baru.

Dari informasi yang beredar, satu anggota Brimob atas nama Bharatu YSB dan satu anggota TNI bernama Serda DB mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam dalam peristiwa itu

Bharatu YSB sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan pukul 07.30 WIB.

Namun nyawanya tak tertolong karena kehabisan darah pada pukul 07.41.

Sementara Serda DB dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Ia mendapat perawatan intensif karena luka pada lengan kanan dan paha kanan akibat sabetan senjata tajam.

Menurut informasinya, korban meninggal karena kehabisan darah akibat luka benda tajam yang melukai lengan dan paha kanan korban.

Baca Juga:Di Saat KKB Makin Mengganas, POLRI Malah Berkonflik dengan TNI dan Tewaskan 3 Anggotanya, Kapolda dan Pangdam Papua Langsung Turun Tangan

Informasi soal peristiwa ini juga disiarkan oleh akun instagram @infokomando.

Akun tersebut menampilkan sebuah rekaman video CCTV pengeroyokan anggota TNI dan Polri oleh tujuh pemuda di Obama Cafe, Kebayoran Baru.

Dikutip dari laman Kompas.tv, pada pukul 08.30 WIB, polisi menerima informasi dari satpam RSPP bernama Usman, ada korban meninggal dunia karena luka di tangan dan paha.

Mendapat informasi itu, pihak kepolisian dipimpin Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Supriyanto mendatangi RSPP untuk memastikannya.

Selanjutnya, pada pukul 09.30 WIB giliran Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah, yang tiba di RSPP.

Dandim 0504/Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana, menuturkan kejadian pengeroyokan telah ditangani Pomdam Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan. (Gita Irawan)

Baca Juga:Pagar Makan Tanaman! Rekan Satu Kantornya Meregang Nyawa karena Ditembak KKB, Satpam PT Freeport ini Malah Jadikan Rumahnya Markas Pemberontak Bersenjata

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tengkorak Anggota Kopassus yang Dikeroyok di Jaksel Retak, Empat Jenderal Kawal Kasusnya

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber tribunnews