Satu Keluarga Jadi Penumpang Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Pria Ini Bongkar Sikap Aneh Ayahnya Sebelum Pergi, 'Tiba-tiba Hari Itu...'

Senin, 11 Januari 2021 | 18:10
Freepik

Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air

Satu Keluarga Jadi Penumpang Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Pria Ini Bongkar Sikap Aneh Ayahnya Sebelum Pergi, 'Tiba-tiba Hari Itu...'

GridHITS.id -Berbagai fakta di balik kecelakaan pesawat Sriwijaya Air terus bermunculan.

Banyak orang menunggu kabar terkait keluarga mereka yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh.

Melansir dari Kompas.com, petugas telah menemukan beberapa benda yang diduga dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Baca Juga: Seolah Tuduh ‘Penumpang Bandel’ Sebagai Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Anisa Bahar 'Disentil' Lutfi Agizal: Keluarga Saya Pernah Jadi Korban

Baca Juga: Sangat Memilukan, Keluarga Paskas Bandung yang Menjadi Korban Jatuhnya SJ-182 Sempat Ucapkan 'Bye-bye' Sebelum Menaiki Pesawat

Benda yang dimaksud seperti kabel, pecahan ban, serpihan pesawat dan pakaian anak.

Tak hanya itu, petugas telah menemukan potongan tubuh yang diduga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182.

"Potongan tubuh korban itu di balik bagian badan pesawat. Puing badan pesawat ada di bawah laut," ujar salah satu penyelam Kopaska TNI AL di tengah perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu.

Pihak keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sudah banyak yang berdatangan ke Bandara Soekarno Hatta untuk mencari informasi terkait keluarga mereka yang menjadi penumpang pesawat nahas tersebut.

Salah satu pria bernamanya Irfansyah mau bercerita soalkeluarganya yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu.

"Dalam pesawat itu ada orangtua saya, ada bapak saya, ada ibu saya, ada adik saya, ada ponakan saya dua orang," jelas Irfansyah dilansir dari kanal YouTube Intens Investigasi (10/1/2021).

Katanya, dirinya lah yang mengantarkan kedua orangtuanya ke bandara sehingga ia yakin keluarganya ikut dalam penerbangan tersebut.

Baca Juga: 2 Balita Tak Henti Merengek Mencari Ibundanya yang Belum Pulang karena Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air, Keluarga: 'Saya Juga Tidak Tahu Harus Bagaimana'

Baca Juga: Viral Potret Bayi Menangis yang Disebut Jadi Korban Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

"Saya sendiri yang anter ke bandara, check in kan bagasi segala macem," jelasnya.

Diceritakan, keluarganya tersebut baru saja mengunjunginya di Bandung dan tinggal selama tiga minggu untuk berlibur.

Sebelum pergi, Ifansyah bercerita soal hal aneh yang tak biasanya dilakukan oleh sang ayah.

Katanya, biasanya sang ayah tak pernah menggabungkan salat, namun saat itu orantuanya tersebut ingin menjamak ibadah.

"Orangtua saya kan, ayah saya nggak pernah mau jamak solat. Tiba-tiba hari itu dia nanya saya 'Fan bapak boleh nggak jamak, antara zuhur ama ashar?', saya bilang 'boleh pak, kan Bapak nggak tahu nyampenya jam berapa, bapak nggak tahu mau ke mana dulu' itu kata-kata saya yang keluar," jelas Irfansyah.

Baca Juga: Viral Potret Bayi Menangis yang Disebut Jadi Korban Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

Baca Juga: Menyayat Hati, Jaket Merah Muda yang Diduga Milik Penumpang Ditemukan Bersama Puing Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh di Kepulauan Seribu

"Qadarullah ternyata beliau untungnya sudah salat dan udah jamak, dan saya dapet info pesawatnya jatuh," sambungnya.

Irfansyahpun menangis karena kini ia merasa tak punya siapa-siapa lagi karena kedua orangtuanya dan adik satu-satunya diduga menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya air.

"Saya dua bersaudara, udah nggak ada siapa-siapa lagi. Bapak, ibu adek, adek saya itu lagi hamil lima bulan. Suaminya nunggu di Pontianak, sampe sekarang kita nggak tahu kabarnya, sekarang saya tinggal pasrah kepada Allah," ujar Irfansyah sembari menahan tangis.

(Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul "Menahan Tangis, Pria Ini Ceritakan Satu Keluarganya Jadi Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh, 'Saya Udah Enggak Punya Siapa-siapa Lagi'")

Editor : Riska Yulyana Damayanti

Sumber : Nakita

Baca Lainnya