Kecewa Sikap Pj Wali Kota Makasar Pilih Lakukan Rapid Test, IDI: Hasil Rapid Test Positif Maupun Negatif Itu Semua Palsu dan Alat Itu Bukan Rekomendasi

Rabu, 23 September 2020 | 08:34
Freepik

Kecewa Sikap Pj Wali Kota Makasar Pilih Lakukan Rapid Test, IDI: Hasil Rapid Test Positif Maupun Negatif Itu Semua Palsu dan Alat Itu Bukan Rekomendasi IDI

Kecewa Sikap Pj Wali Kota Makasar Pilih Lakukan Rapid Test, IDI: Hasil Rapid Test Positif Maupun Negatif Itu Semua Palsu dan Alat Itu Bukan Rekomendasi

GridHITS.id -Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut hasil rapid test positif maupun negatif itu semua palsu.

Bahkan, IDI pun menyebut jika rapid test bukan rekomendasi dari IDI dan menyayangkan sikap Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin yang pilih lakukan rapid test.

Ya, Pj Wali Kota Makasar hanya memilih melakukan rapid test usai melakukan kontak dengan Ketua KPU RI Arief Budiman yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengatakan, setelah mendapat informasi Ketua KPU RI Arief Budiman dinyatakan positif corona ia langsung melakukan rapid test.

Kompas.com

Humas IDI Makassar, Wachyudi Muchsin: Hasil Rapid Test Positif Maupun Negatif Itu Semua Palsu dan Alat Itu Bukan Rekomendasi

Alasan Rudy hanya melakukan rapid test, karena ia menganggap tidak mengeluhkan gejala apapun hinggahasilnya diketahui non reaktif.

“Alhamdulillah saya baik-baik saja.Saya cukup dengan rapid test, karena tidak ada gejala apapun. Hasilnya non reaktif.

Alhamdulillah, Ibu Rektor Unhas dan jajarannya sudah swab hasilnya semua negatif,” katanya di Posko Covid-19 Makassar, Senin (21/9/2020).

Baca Juga:Kabar Gembira Pemerintah Bagikan BST Rp 500 Ribu di Bulan September, Begini Cara Ketahui Apakah Terdaftar Sebagai Penerima Bansos

Baca Juga:Anies Baswedan Tarik Rem Darurat Putuskan PSBB Ketat, Ahli Epidemiologi: Jangan Dipaksakan Cepat Sebelum Siap

Rudy mengaku, saat pertemuan dengan Ketua KPU RI tersebut sempat berdekatan namun hal itu dilakukan hanya sekali saja ketika melakukan foto.

“Saya memang berdekatan dengan Ketua KPU RI saat foto itu saja. Setelah itu, sama sekali tidak berdekatan lagi. Saya berdoa terus ini, saya jaga dengan rapid test. Yang penting, pakai masker,” tuturnya.

Nampaknya sikap yang dilakukan Pj Wali Kota Makassar dengan hanya memilih melakukan rapid test tersebut dianggap tidak memberi contoh yang baik kepada masyarakat.

Pasalnya, sebagai tokoh publik seharusnya bisa lebih peka dan dapat memahami situasi pandemi saat ini.

Baca Juga:Kabar Terbaru Calon Vaksin Covid-19 yang Diuji Coba di Bandung Punya Efek Samping Bagi Kesehatan, Amankah Untuk Tubuh?

Baca Juga:WHO Beri Peringatan Keras Soal Covid-19, Minta Masyarakat Waspada Karena Vaksin Mustahil Ada Sebelum Akhir 2021

Orang yang sudah bertemu dengan penderita Covid-19, lanjut Wachyudi, seharusnya langsung dilakukan tes swab.

Bahkan, jika hasil tes swab tersebut belum juga keluar, yang bersangkutan harus wajib melakukan isolasi mandiri di rumah.

Hal itu diperlukan untuk memutus potensi penyebaran virus Covid-19 yang masih menjadi pandemi kepada orang lain di sekitar.

“Hasil swab menjadi rujukan utama kepada orang-orang yang sudah bertemu dengan penderita Covid-19. Kalau memang belum ada hasil tes swab keluar, ya harus isolasi mandiri,” tuturnya.

Menyikapi hal itu, Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin angkat bicara soal keputusan Pj Wali Kota Makasar.

Ia menyayangkan sikap yang ditunjukkan Pj Wali Kota Makassar itu karena hanya memilih rapid test ketimbang tes swab.

Sebab, rapid test selama ini tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan orang tersebut positif atau tidaknya terjangkit corona.

“Hasil rapid test positif maupun negatif itu semua palsu dan alat itu bukan rekomendasi IDI. Harusnya, pak Pj Wali Kota Makassar setelah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif langsung melakukan isolasi mandiri dan melakukan tes swab,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (21/9/2020).

Baca Juga:Keputusan Bioskop Dibuka Saat Kasus Positif Covid-19 Kian Meningkat, Anies Baswedan: di Korea Selatan Bioskop Tidak Tutup

Baca Juga:Akhirnya Berani Jujur Soal Uang Negara, Sri Mulyani Singgung Menteri Baru Tidak Pengalaman dan Keluhkan Anggaran Covid-16

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com