Pantas Dwi Sasono Pulang Bawa Pohon Alpukat, Manfaat Buahnya untuk Kesehatan tak Perlu Diragukan Lagi, Cocok untuk Pria Usia 40 Tahun!
GridHITS.id - Kabar gembira, tepatnya pada Jumat (27/11) Dwi Sasono dinyatakan bebas dari rehabilitasi RSKO.
Dwi Sasono yang sempat ditangkap pada Mei 2020 lalu itu akhirnya dinyatakan sembuuh dan bisa pulang berkumpul bersama keluarga.
Saat keluar dari RSKO, Dwi Sasono membawa sebuah pot berisi pohon alpukat.
"Ya saya pikir tanamannya alpukat, masa tanaman ganja lagi yang saya tanam? Di sini kan kita banyak makan buah, alpukat, jeruk, anggur. Tapi kalo anggur cuacanya enggak cocok. Soalnya enggak dingin," ucap Dwi Sasono.
"Ini yang saya bawa pulang, ini tanaman alpukat, namanya Sunyaruri, sunyi dalam keheningan,"lanjutnya Dwi Sasono.
Baca Juga: Lulus Jalani Masa Rehabilitasi Selama 6 Bulan, Akhirnya Dwi Sasono Bebas, Barang Bawaannya yang Tak Biasa Bikin Gagal Fokus!
Ya memang, selama menjalani rehabilitasi di RSKO, kegiatan Dwi Sasono salah satunya adalah bercocok tanamdan sering makan buah, salah satunya alpukat.
Selain penuh makna, pilihan Dwi Sasono menanam pohon alpukat adalah benar.
Saat pohon alpukat nanti berbuah, buah alpukat ini akan bermanfaat bagi kesehatan.
Dilansir dari Kompas.com, inilah manfaat buah alpukat bagi pria usia 40 tahun.
1. Menyehatkan jantung
Sebagai informasi, alpukat mengandung sterol alami yang berasal dari tumbuhan. Kandungan tersebut dikenal dengan beta-sitoterol.
Merangkum dari Medical News Today, konsumsi beta-sitoterol terbukti mampu menjaga kolesterol dalam kadar yang sehat. Hal ini mampu menjaga kondisi jantung tetap sehat.
Selain itu, alpukat juga mengandung kalium. Kalium sendiri dibutuhkan tubuh untuk bekerja secara normal, salah satunya untuk menjaga detak jantung tetap stabil.
2. Melindungi mata
Alpukat mengandung lutein dan zeaxanthin, jenis vitamin yang disebut karotenoid. Dilansir dari WebMD, kedua jenis vitamin itu diketahui dapat mengatasi berbagai masalah mata, di antaranya menyerap gelombang cahaya yang dapat merusak penglihatan.
Buah berwarna hijau ini juga mengandung antioksidan berupa beta-karoten. Orang-orang yang makan banyak makanan yang kaya jenis antioksidan ini cenderung tidak mengalami degenerasi makula terkait usia. Degenerasi makula sendiri adalah penyebab utama kebutaan pada orang dewasa yang tua.
Baca Juga: Satu Lagi Manfaat Alpukat yang Belum Diketahui, Ternyata Bisa Buat Kulit Alami Hal Luar Biasa Ini
3. Memperkuat tulang
Separuh alpukat utuh umumnya mengandung 15 persen kebutuhan vitamin K harian orang dewasa. Nutrisi ini dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah patah tulang.
Kepopuleran vitamin K sering terkalahkan oleh kalsium dan vitamin D. Meski begitu, konsumsi makan makanan yang mengandung vitamin K akan membantu meningkatkan kekuatan tulang.
4. Mengurangi risiko kanker
Alpukat juga dikenal dengan kandungan asam folat yang tinggi. Konsumsi makanan dengan kandungan asam folat tinggi sendiri diketahui menunjukkan harapan besar dalam perlindungan terhadap kanker usus besar, lambung, pankreas, dan serviks.
Para peneliti percaya bahwa folat melindungi sel terhadap mutasi yang tidak diinginkan dalam DNA dan RNA selama pembelahan sel.
Selain itu, dalam penelitian yang melibatkan 4.000 perempuan menunjukkan alpukat memiliki asam oleat yang dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Penelitian laboratorium juga menemukan, alpukat juga mengandung senyawa avocatin B yang bisa membunuh sel-sel leukimia.
5. Membantu menurunkan berat badan
Alpukat memang dikenal sebagai buah yang kaya kandungan lemak tak jenuh dan serat.
Kedua kandungan ini dapat membantu mengecilkan lingkar pinggang Anda.
Melansir dari Live Strong, sebuah studi yang terbit dalam Nutrition Jornal tahun 2013 menunjukkan makan alpukat dapat meningkatkan perasaan kenyang, yang membantu meningkatkan penurunan berat badan.
Secara keseluruhan, alpukat adalan makanan sehat. Konsumsi buah ini bisa menurunkan berat badan dan mengurangi kolesterol.
6. Turunkan risiko depresi
Sebagai sumber makanan yang kaya akan asam folat, alpukat juga memiliki manfaat menurunkan risiko depresi.
Manfaat ini diperoleh karena folat dapat membantu mencegah penumpukan homosistein, zat yang dapat mengganggu sirkulasi dan pengiriman nutrisi ke otak.
Penumpukan homosistein dalam darah juga bisa mengganggu produksi hormon serotonin, dopamin, dan neropinefrin.
Ketiga hormon tersebut bertanggung jawab mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.