Waspada Peringatan Terbaru Covid-19 di Indonesia, Penelitian Menyebut Virus Corona Bisa Bertahan 28 Hari di Uang Kertas hingga Ponsel
GridHITS.id -Ada peringatan terbaru soal Covid-19 di Indonesia yang harus segera diwaspadai mulai sekarang.
Seperti kita ketahui bersama hingga kini pandemi Covid-19 masih ada di Tanah Air dan belum tahu kapan akan berakhir.
Terbaru, penelitianBadan Sains Nasional Australia CSIRO menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan lebih lama di suatu benda dari yang diperkirakan.
Dilansir BBC, Minggu (11/10/2020), peneliti menemukan virus corona bisa bertahan pada permukaan seperti uang kertas, layar ponsel, dan baja tahan karat hingga 28 hari.
Percobaan dalam penelitian ini dilakukan pada suhu 20 derajat celsius atau sekitar suhu kamar dalam kondisi kegelapan yang stabil.
Sehingga, kondisi "ramah" virus tersebut mungkin tidak terjadi secara baik di dunia nyata.
Pada penelitian tersebut, peneliti juga membandingkan ketahanan virus flu dengan kondisi yang sama.
Hasilnya, virus flu bisa bertahan dalam keadaan yang sama selama 17 hari.
Peneliti juga menguji ketahanan Covid-19 di benda yang berpori seperti kain.
Ditemukan bahwa virus bertahan sekitar 14 hari. Studi yang dipublikasikan di Virology Journal ini juga menunjukkan, virus corona lebih sedikit bertahan pada suhu panas daripada suhu dingin.
Virus corona berhenti menginfeksi dalam waktu 24 jam pada suhu 40 derajat celsius di beberapa permukaan.
Selain itu, terbukti juga dalam penelitian bahwa sinar UV mampu membunuh virus corona.
Sebelumnya, penelitian serupa juga dilakukan, tetapi hasilnya virus SARS-CoV-2 hanya dapat bertahan selama 2-3 hari pada uang kertas dan kaca dan bertahan hingga 6 hari pada plastik dan baja tahan karat.
Penting membersihkan layar ponsel Covid-19 terutama menyebar melalui udara.
Penelitian telah menunjukkan virus tersebut dapat tetap menular di partikel udara selama lebih dari tiga jam.
Belum diketahui secara pasti mengenai sejauh mana virus corona dapat menular ke manusia melalui permukaan benda, seperti uang kertas dan layar ponsel.
Namun, dengan adanya penelitian dari CSIRO, diingatkan pentingnya mencuci tangan, membersihkan layar ponsel atau benda lain secara rutin, serta menghindari menyentuh wajah untuk meminimalkan risiko infeksi.
"Menentukan berapa lama virus benar-benar bertahan di permukaan memungkinkan kami untuk lebih akurat memprediksi dan mengurangi penyebarannya, dan melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam melindungi orang-orang," ujar kepala eksekutif CSIRO Dr Larry Marshall.
Penulis studi menuturkan, kemampuan virus corona bertahan pada baja tahan karat di suhu yang lebih dingin dapat menjelaskan wabah Covid-19 di fasilitas pemrosesan daging dan penyimpanan dingin.
Ribuan pekerja dinyatakan positif terinfeksi virus corona di pabrik pengolahan daging dan rumah potong hewan di seluruh dunia.
Alasan lainnya, kondisi kerja berdekatan, lingkungan yang dingin dan lembap, dan membutuhkan teriakan karena mesin yang bising turut menjadi penyebabnya.
Para peneliti CSIRO mengklaim temuannya mendukung penelitian sebelumnya, yang menunjukkan virus corona dapat bertahan hidup di makanan segar dan beku.
"Saat ini tidak ada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi yang ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, WHO mencantumkan sejumlah tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kontaminasi silang.
Penelitian dikritik Mantan Direktur Common Cold Center Cardiff University Prof Ron Eccles mengkritik penelitian yang dilakukan CSIRO.
Ia mengatakan, pernyataan virus dapat bertahan selama 28 hari menyebabkan ketakutan yang tidak perlu di masyarakat.
"Virus menyebar di permukaan dari lendir pada batuk dan bersin, serta jari-jari (tangan yang) kotor. Penelitian ini tidak menggunakan lendir manusia segar sebagai pembawa virus," ujar Eccles.
Lendir segar, lanjutnya, merupakan lingkungan yang tidak ramah bagi virus karena mengandung banyak sel darah putih yang menghasilkan enzim untuk menghancurkan virus, dapat mengandung antibodi dan bahan kimia lain untuk menetralkan virus.
"Menurut pendapat saya, virus yang menular hanya akan bertahan selama berjam-jam di dalam lendir di permukaan dibandingkan berhari-hari," kata dia.
Makalah yang diterbitkan oleh The Lancet pada Juli, Profesor Mikrobiologi Rutgers University Emanuel Goldman menyampaikan, kemungkinan virus menular melalui permukaan benda mati sangat kecil.
Ia menambahkan, studi yang menunjukkan risiko signifikan telah dirancang dengan sedikit kemiripan dengan skenario kehidupan nyata.
Pada Minggu lalu, seorang profesor kedoktertan University of California Monica Gandhi menuturkan, virus corona tidak menyebar melalui permukaan.
Sementara itu, beberapa ahli juga meragukan ancaman yang sebenarnya ditimbulkan oleh transmisi permukaan dalam kehidupan, di mana virus corona mayoritas ditularkan saat orang batuk, bersin, atau berbicara.
Terdapat pula bukti jika virus corona dapat disebarkan partikel yang menggantung di udara. Selain itu, menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS, seseorang kemungkinan dapat tertular Covid-19 dengan menyentuh permukaan yang terinfeksi seperti logam atau plastik.
Akan tetapi, hal tersebut diyakini jauh lebih jarang terjadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Studi: Virus Corona Bisa Bertahan hingga 28 Hari di Uang Kertas hingga Layar Ponsel