Mengerikan, Pakar China Sebut 70 Persen Seantero Warga Dunia Berisiko Terjangkit Covid-19 dengan Tingkat Kematian Tinggi, Begini Faktanya

Sabtu, 19 September 2020 | 19:00
Pixabay.com/ geralt

Ilustrasi virus corona

Mengerikan, Pakar China Sebut 70 Persen Seantero Warga Dunia Berisiko Terjangkit Covid-19 dengan Tingkat Kematian Tinggi, Begini Faktanya

GridHITS.id -Wabah virus corona hingga kini masih menyelimuti dunia.

Meskipun sudah memasuki era kehidupan normal baru, bukan berarti Covid-19 enyah dari muka bumi.

Bahkan, pakar China membuat perkiraan 70 persen penduduk dunia akan terjangkit virus corona dengan tingkat kematian nyaris 7 persen.

Prakiraan itu diungkapkan oleh Prof Zhong Nanshan, seorang ahli penyakit pernafasan ternama di China.

Prof Zhong Nanshan memperkirakan, 60-70 persen penduduk dunia akan terdampak Covid-19 dengan tingkat kematian mendekati tujuh persen.

"Jika tidak ada intervensi, Covid-19 kemungkinan akan berdampak pada 60-70 persen populasi global, dengan tingkat kematian mendekati tujuh persen," katanya dikutip Global Times, Sabtu (19/9/2020).

Baca Juga: Sempat Masuk ICU, Ratu Dangdut Elvy Sukaesih Dinyatakan Positif Covid-19! Begini Kondisinya Sekarang

Baca Juga: Irish Bella Sedang Hamil Tua, Ammar Zoni Ketar-ketir Saat Dinyatakan Positif Covid-19 : Ngasih Tau Saya Positif, Tapi Dia Gak Ngasih Bukti

Pakar kesehatan kelahiran Nanjing, Provinsi Jiangsu, itu, juga mengatakan, pasien yang terinfeksi Covid-19 lima hari sebelum dan lima hari sesudah munculnya gejala dengan disertai penyakit parah memiliki risiko kematian yang tinggi.

Pandemi itu juga masih akan terus berlangsung hingga musim dingin dan musim semi mendatang, kata ahli berusia 83 tahun itu, yang mencetuskan rekomendasi masa karantina 14 hari setelah mempelajari pola penularan Covid-19 di Wuhan.

Zhong juga menyarankan Pemerintah China untuk melakukan pencegahan dan pengendalian bersama masyarakat, memperluas jangkauan tes asam nukleat, melacak kontak dekat, dan mengisolasi pasien.

Kekebalan tubuh hanya bisa diperoleh melalui vaksinasi massal melalui kerja sama global dalam satu hingga dua tahun, kata sang profesor yang pernah mengalami pneumonia saat SARS mewabah di China pada 2003.

Sementara itu, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Jumat (18/9/2020), menyebutkan, 11 vaksin Covid-19 buatan dalam negeri telah memasuki uji klinis, empat di antaranya sudah memasuki tahap ketiga uji klinis.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong! Ahli Sebut Pasien Positif Virus Corona Masih Bisa Tularkan Virus Selama 90 Hari Setelah Sembuh

Baca Juga: Flu Sama Parahnya dengan Virus Corona, Simak Penjelasan dari Tenaga Medis Ini

Lebih dari 100.000 warga China telah disuntik vaksin Covid-19 dan setelah itu mereka tidak menunjukkan reaksi apa pun.

Freepik
Freepik

Ilustrasi vaksin virus corona sedang diuji cobakan ke manusia.

Pakar vaksin di Shanghai, Tao Lina, mengatakan bahwa jika 70 persen warga China berhasil divaksin, pada 2021 sedikitnya 90 persen warga China sudah divaksin sehingga tindakan pencegahan Covid-19 akan lebih fleksibel dan berbiaya rendah.

China juga telah mendirikan pusat Covid-19 nasional sebagai langkah awal untuk melakukan kerja sama internasional dalam menghadapi pandemi tersebut.

Kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular China, Gao Fu, mengatakan bahwa institusi baru tersebut nantinya akan mengumpulkan sampel virus dan menggelar pelatihan pengurutan DNA terkait Covid-19.

Sebelumnya diberitakan, vaksin-vaksin virus corona yang sedang dikembangkan China mungkin siap untuk digunakan oleh masyarakat umum pada awal November, kata seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.

China memiliki empat vaksin Covid-19 yang berada dalam tahap akhir uji klinis. Sedikitnya tiga di antaranya telah ditawarkan kepada para pekerja bidang-bidang sangat penting di bawah program penggunaan darurat yang diluncurkan pada Juli.

Uji klinis fase tiga berjalan dengan lancar dan vaksin bisa siap untuk masyarakat umum pada November atau Desember, kata kepala ahli keamanan biologi CDC Guizhen Wu, dalam wawancara dengan TV pemerintah pada Senin (14/9/2020) malam.

Baca Juga: Seorang Pasien Terinfeksi Virus Corona 2 Kali dalam Jangka Waktu 48 Hari, Begini Studi Kasusnya

Baca Juga: Pantas Angka Positif Terus Meroket! Virus Corona Tipe G yang 10 Kali Lebih Menular Sudah Terdeteksi di Tanah Air, Tetap Waspada

Wu, yang mengatakan dia tidak mengalami gejala abnormal dalam beberapa bulan terakhir setelah mengonsumsi vaksin eksperimental pada April, tidak menjelaskan secara spesifik vaksin mana yang dia maksud.

Sebuah unit perusahaan raksasa farmasi negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech, yang terdaftar di AS, sedang mengembangkan tiga vaksin di bawah program penggunaan darurat negara.

Vaksin Covid-19 keempat yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan oleh militer China pada Juni.

Sinopharm mengatakan pada Juli bahwa vaksin buatannya dapat siap untuk digunakan publik pada akhir tahun ini setelah uji coba tahap ketiga selesai.

Produsen vaksin global berlomba mengembangkan vaksin yang efektif untuk melawan virus corona jenis baru, yang telah membunuh lebih dari 925.000 orang di seluruh dunia.

Para perusahaan terkemuka produsen vaksin di negara-negara Barat pada awal September berjanji menegakkan standar studi ilmiah dan menolak tekanan politik untuk mempercepat proses tersebut.

Artikel ini sudah tayang di Wartakota dengan judul:Pakar China: 70 Persen Warga Dunia Akan Terdampak Covid-19, Tingkat Kematian Mendekati 7 Persen

Editor : Yosa Shinta Dewi

Sumber : Wartakota

Baca Lainnya