Orang yang Makan Selai Kacang untuk Sarapan Punya Gairah Seksual yang Lebih Baik, Benarkah?
GridHITS.id - Aktivitas seksual tentunya menjadi penting untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk hidup bersama dalam satu rumah.
Namun tak dapat dipungkiri beberapa dari kita pasti pernah merasakan ketakutan tidak bisa memuaskan pasangan kita di ranjang.
Belum lagi jika kita merasa gairah seksual sudah mulai menurun karena kondisi atau pun kelelahan setelah beraktivitas seharian.
Baca Juga: Lebihi Obat Kuat! Minum Kopi Diyakini Dapat Dongkrak Kemampuan Seksual, Begini Faktanya
Namun siapa sangka ternyata gairah seksual itu bisa kita jaga dengan apa yang kita makan sehari-hari.
Melansir dari Mirror, sebuah penelitian dari Weetabix menyatakan bahwa orang yang makan selai kacang setiap pagi sebagai sarapan adalah orang paling bergairah.
Seperti diketahui, beberapa orang tentunya hanya terbiasa konsumsi teh atau pun kopi saja di pagi hari untuk sumber energi.
Namun tidak untuk 2.000 orang dewasa di Inggris yang dijadikan percobaan untuk menggambarkan ciri kepribadian mereka.
Salah satunya adalah dengan memerhatikan apa yang dikonsumsi untuk sarapan pagi setiap hari.
Beberapa orang yang cenderung hanya minum secangkir teh di pagi hari memiliki penghasilan yang tinggi.
Lalu untuk beberapa orang yang suka sarapan dengan cokelat menganggap dirinya adalah orang yang penuh dengan energi.
Ada juga yang pecinta french toast untuk sarapan, dan ternyata mereka semua rata-rata orang yang suka berpesta.
Lalu 57 persen orang yang makan selai kacang di pagi hari, baik itu dimakan bersama roti atau pun tidak, mereka memiliki gairah seksual yang tinggi.
Meski pun sudah beraktivitas di luar, ketika pulang di malam hari dan melihat pasangannya, mereka akan tetap bergairah.
Selain itu ada juga dari orang yang suka makan yoghurt dan beri di pagi hari cenderung merasa diri mereka cukup emosional.
Terlepas dari itu semua, 53 persen orang Inggris yang ikut penelitian mengatakan bahwa apa yang dimakan di pagi hati itulah yang terpenting.
Sekitar 42 persen lainnya menilai bahwa apa yang mereka makan itulah yang akan terlihat pada diri mereka.
Sementara 33 persen orang dari penelitian itu mengatakan mereka tidak punya energi sama sekali untuk beraktivitas jika melewatkan sarapan.