Warganet Heboh Bicarakan Foto Hati Sapi Berlubang karena Cacing, Ahli Malah Sebut Tidak Berbahaya Jika Dikonsumsi
GridHITS.id- Meskipun momen Idul Adha sudah lewat warganet ramai membicarakan lubang di hati sapi diduga karena cacing.
Hal ini berawal dari sebuah foto lubang di hati sapi diduga karena cacingFasciola hepatica pada Sabtu (1/8/2020).
Lantas, apakah manusia tetap mengonsumsi hati sapi itu dapat mempengaruhi kesehatan? Ini kata ahli.
Sebuah unggahan foto terkait kondisi hati hewan kurban yang terdapat beberapa lubang diduga merupakan sarang cacing Fasciola hepatica ramai di media sosial pada Sabtu (1/8/2020).
Dalam unggahan tersebut juga disebutkan larangan mengonsumsi hati dari hewan kurban yang berlubang tersebut.
Pasalnya diduga hati tersebut sebagai tempat tinggalnya cacing hati atau Fasciola hepatica.
Tak hanya itu, beredar juga foto ketampakan cacing Fasciola hepatica yang diletakkan pada bagian punggung sendok.
Lantas, apakah betul kondisi hati yang berlubang merupakan ciri sarang cacing Fasciola hepatica?
Kasubdit Zoonosis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan), Apriyani membenarkan dugaan foto hati kurban yang berlubang tersebut sebagai sarang cacing Fasciola hepatica.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Membeli Daging dengan Kondisi Ini Ternyata Berbahaya, Ini yang Harus Diperhatikan
"Dugaannya seperti itu, dan itu menunjukkan sarang cacing Fasciola (Fasciola hepatica). Seharusnya bagian yang tidak layak untuk dimakan tidak dibagikan dan dimusnahkan," ujar Apriyani saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Menurutnya, dalam pemeriksaan setelah hewan disembelih (post mortem) pada jeroan kadang ditemukan adanya cacing, baik itu cacing hati maupun cacing lambung.
Jika pada organ hati, terutama di saluran empedu hati, ditemukan cacing, maka bagian hati yang mengandung cacing tersebut harus disayat dan dimusnahkan.
Umumnya, untuk saluran empedu memiliki warna hijau kehitaman.
Sementara, jika sebagian besar hati yang mengandung cacing menjadi “mengeras” maka keseluruhan hati tersebut harus dipisahkan untuk dimusnahkan, karena tidak layak untuk konsumsi manusia.
"Biasanya dilakukan tindakan mengiris saluran empedu tersebut untuk melihat adanya cacing hati," ujar Apriyani.
"Cacing pada hati dalam bentuk dewasa tidak membahayakan kesehatan konsumen, artinya cacing hati tersebut tidak dapat menular atau menginfeksi konsumen jika dikonsumsi," lanjut dia.
Apriyani mengungkapkan, pada bagian daging umumnya tidak ada cacing. Namun, bagian pada hewan kurban yang perlu diperhatikan yakni adanya kista.
"Jika ada kelainan pada daging dan jerohan maka bagian daging dan jerohan yang mengalami kelainan disayat dan dimasukan dalam kantong selanjutnya dimusnahkan, sedangkan bagian yang tidak menujukkan kelainan boleh dikonsumsi," ujar Apriyani.
Terkait dengan pemusnahan cacing, ia mengungkapkan bahwa larva cacing akan mati dengan pemanasan pada suhu 65 derajat celsius selama 3 menit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Unggahan Hati Hewan Kurban yang Berlubang Diduga Sarang Cacing, Ini Penjelasannya..."