Kembali Bikin Lega Satu Indonesia, Berikut 6 Kabar Gembira Terkait Update Virus Corona di Tanah Air, Apa Saja?

Senin, 01 Juni 2020 | 11:47
Freepik

6 Kabar Gembira Terkait Update Virus Corona di Indonesia

Kembali Bikin Lega Satu Indonesia, Berikut 6 Kabar Gembira Terkait Update Virus Corona di Tanah Air, Apa Saja?

GridHits.id -Berikut 6 kabar gembira terkait update virus corona di Tanah Air.

Virus corona di Tanah Air diketahui hingga kini masih menjadi kekhawatiran masyarakat.

Pasalnya, kasus-kasus baru virus corona Covid-19seolah kian bertambah saja.

Kini, virus corona sudah menginjak tiga bulansejak kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi di Indonesia.

Freepik

Ilustrasi new normal life setelah pendemi corona

Dilansir dari Kompas.com, pada hari Minggu (31/5/2020) kemarin, ada 700 kasus baru corona yang kembali diumumkan oleh pemerintah.

Penambahan kasus tersebut membuat total jumlah kasus virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 26.473 kasus.

Baca Juga: Satu Kabar Baik, Setelah Terbukti Sukses Beri Kekebalan Corona Pada Primata, Pada Juni 2020 Kalbe Farma Akan Ujicoba Vaksin di Indonesia

Baca Juga: Kabar Gembira Kembali Datang, Peneliti Klaim Vaksin Ini 99% Ampuh Bunuh Virus Corona: Cara Pakainya Sangat Mudah!

Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 416 kabupaten/kota di Indonesia.

Tentunya, kabar tersebut menambah kekhawatiran masyarakat akan virus corona yang hingga kini masih menjadi momok di seluruh penjuru dunia.

Meski kasus baru masih terus bertambah, ada sejumlah kabar baik yang dapat disimak soal kondisi dan penanganan virus corona di Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, berikut 6 kabar baik yang terjadi dalam dua pekan terakhir yang bisa buat lega masyarakat Indonesia:

1. Jumlah pasien sembuh terus meningkat

Menurut data yang diumumkan oleh pemerintah pada hari Minggu (31/5/2020), ada 293 kasus kesembuhan baru.

Artinya, jumlah total pasien sembuh dari virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 7.308 orang.

Adapun kasus pasien sembuh yang baru diumumkan pada hari Minggu ini berasal dari 24 provinsi berikut:

Baca Juga: Kurva Makin Turun Jadi Kabar Gembira Corona, Tangan Kanan Jokowi Justru Sampaikan Kabar Berbeda: Terlalu Dini Untuk Menyimpulkan

Baca Juga: Kabar Gembira Corona! Ditemukan Cara Baru Atasi Corona Lewat Antibodi Mantan Pasien yang Kriterianya Tak Sembarangan

2. 4 provinsi laporkan 0 kasus baru

Menurut data yang disampaikan pada hari Minggu (31/5/2020), dari 700 kasus baru yang dikonfirmasi, 4 provinsi tidak melaporkan adanya kasus baru di wilayahnya.

Adapun provinsi-provinsi tersebut adalah:

3. 102 daerah bebas Covid-19

Pada hari Sabtu (30/5/2020), Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Munardo mengatakan ada 102 kabupaten/kota yang masuk kategori zona hijau penularan Covid-19.

Zona hijau berarti bahwa belum terdampak penularan penyakit tersebut.

MengutipKompas.com, Sabtu (30/5/2020), Pakar Informatika Penyakit Menular dan Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan bahwa 102 kabupaten/kota itu berdasarkan pendataan hingga Jumat (29/5/2020).

Kabupaten/kota tersebut tersebar di 23 provinsi di Indonesia.

4. PT Pindad akan produksi ventilator Covid-19

PT Pindad akan memproduksi ventilator untuk membantu penanganan Covid-19.

MelansirKompas.com,23 Mei 2020, ventilator yang diproduksi ini berjenis non-invasif dengan teknik ventilasi mekanis tanpa menggunakan pipa trakea atau endotracheal tube pada jalan napas.

"Direktur Utama Pindad melaporkan ventilator non-invasif sudah mendapatapprovaldari Kementerian Kesehatan," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Adika Perkasa sebagaimana dikutipKompas.com, Sabtu (23/5/2020).

Pindad akan melakukan uji klinis ventilator non-invasif yang syaratnya harus dilakukan di 10 rumah sakit.

Ventilator ini disebut akan menjadi hak milik rumah sakit tersebut. Kemudian, rumah sakit yang menerima ventilator harus memberikanfeedback mengenai hasil uji klinisnya.

5. Ventilator buatan UI mulai diuji klinis pada manusia

Ventilator COVENT-20 buatan Universitas Indonesia (UI) mulai diuji klinis pada manusia.

Dekan Fakultas Teknik UI (FTUI) Hendri D.S. Budiono mengatakan, proses uji klinis ini memakan waktu lebih lama.

Pasalnya, pihaknya harus menunggu kepastian protokol uji dari Kementerian Kesehatan terkait multimode ventilasi COVENT-20, mode Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), dan mode Continuous Mandatory Ventilation (CMV).

MengutipKompas.com, 19 Mei 2020, Ketua Tim Ventilator Basari menyebut bahwa COVENT-20 telah dinyatakan lulus uji produk untuk mode ventilasi CMV dan CPAP di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) pada April 2020 lalu.

Selain itu, telah dilakukan pula uji praklinis pada hewan di Animal Facility IMERI FKUI.

Inovasi ventilator buatan UI tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ventilator di rumah sakit seluruh Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19 ini.

6. Alat deteksi corona buatan ilmuwan Jabar akan diproduksi

Dua alat baru deteksi corona yang dibuat oleh para ilmuwan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) disebut akan diproduksi Mei-Juni 2020 untuk validasi.

MengutipKompas.com, 18 Mei 2020, menurut Ketua Tim Riset Diagnostic Covid-19 Unpad Muhammad Yusuf, kedua alat tersebut telah tervalidasi di laboratorium.

Namun, masih memerlukan validasi ke sampel asli virus setelahethical clearance dan didampingi patologis klinis.

Berdasarkan rencana, pada Mei-Juni 2020, tim akan melengkapi fasilitasassembly rapid test dan produksibatch 1 sebanyak 2.000 kit.

Jika semuanya berjalan baik, pada Juli 2020 akan diproduksi 10.000 kit.

Kemudian, selanjutnya 50.000 kit per bulan.

Meski banyak kabar baik yang datang, masyarakat tetap harus waspada dengan tetap menjaga kebersihan serta mematuhi aturan pemerintah terkait larangan di masa pandemi ini.

Baca Juga: Berkah Usai Bulan Ramadan, Anak Buah Presiden Jokowi Sebut Tak Ada Lagi Penambahan Kasus Virus Corona yang Signifikan di Sejumlah Wilayah: ‘Beberapa Provinsi Menunjukkan Gambaran yang Bagus’

Baca Juga: Kabar Gembira Corona Terbaru, Peneliti Sudah Temukan Vaksin Covid-19 Namun Kembali Muncul Masalah Baru, Apa Itu?

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com